
tebuireng.online—Idul Adha di Pesantren Tebuireng selalu mengundang perhatian, setelah pada tahun 2011 dan 2012 lalu, Tebuireng sukses mendapatkan rekor muri “Nyate Terpanjang”. Walau tahun ini tak mencari rekor lagi, Idul Adha 1437 H (12/09/2016) di Tebuireng tetap menarik. Pasalnya, jumlah hewan qurban yang terus naik tiap tahunnya.
Menurut penuturan Kepala Pondok, Ustadz Iskandar, Idul Adha tahun ini, Tebuireng menyembelih 18 sapi dan 9 kambing. Jumlah tersebut memang mengalami peningkatan untuk kategori sapi, sedangkan kambing menurun. Tahun lalu, panitia menyembelih 14 sapi dan 14 kambing. Namun, panitia tidak menyembelih semua pada hari pertama, tetapi sekitar 10 sapi dan 6 kambing akan disembelih dan dibagikan esok pada hari kedua, atau hari tasyrek pertama.
Sapi dan kambing tersebut adalah sumbangan dari masyarakat, wali santri, Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng, dan beberapa penyumbang lain yang turut urun keberkahan Idul Adha. Tebuireng selalu mendapat kepercayaan panitia hewan qurban, karena daging yang disalurkan tepat pada sasaran. Apalagi, penyumbang akan merasa senang jika daging dikonsumsi Santri yang notabene adalah pencari ilmu dan di amini dapat mendapatkan keberkahan.
Santri yang sedari awal menunggu mendapatkan daging, terlebih dahulu menyiapkan tempat pembakaran, arang, dan tusukan sate yang disediakan panitia. Adapun sambalnya, mereka membuat sendiri dengan dana yang dikumpulkan dari patungan sesama santri.
Daging-daging tersebut, selain dialokasikan kepada Santri, Asatidz, dan Pengurus Pondok dan Yayasan, juga dibagikan kepada ribuan warga sekitar. Tiap tahunnya Tebuireng selalu menebar hewan qurban dan berbagi daging kepada masyarakat. Untuk warga sekitar Tebuireng, panitia mengalokasikan daging dengan kupon, sedangkan untuk yang jaraknya jauh, diantar oleh panitia dengan menggunakan mobil pick up.
Tahun ini panitia membagikan 2150 kupon, 1150 kupon dibagikan hari ini (12/09) untuk warga dan 1000 kupon dibagikan besok (13/09) untuk karyawan dan masyarakat. Masyarakat yang mendapatkan kupon bisa mulai mengambil daging sejak ba’da Dhuhur. Setiap kupon hanya bisa untuk mengambil satu bungkus yang terdiri dari 0,5 kg daging ditambah dengan beberapa potong tulang dan jeroan yang mereka ambil sendiri dengan bebas. (Abror)