
Jejak Ibrahim di Padang Hati
Di sebuah padang yang sunyi
langkah Ibrahim tak sedikit pun goyah
menapaki bisikan tuhan dengan sangat lapang dada
anaknya bukan sekedar darah dan daging
tapi sebuah ujian cinta yang paling kejam.
hingga tiba saat yang menyakitkan
untuk mengabdi pada tuhan
bukan semata cinta biasa
tapi cinta luar biasa antara tuhan dan hambanya
pisau tak memotong sebab iman lebih tajam darinya
dan langitpun berseru haru
jejak itu kini menapak di hati kami
belajar ikhlas walau perihnya menjerat hati
Saat Domba Menjadi Doa
Bukan soal sembelih atau darah
tapi tentang niat yang tumbuh dalam dada
seekor domba, menjadi saksi atas khusyuknya suatu doa
yang mengalir dari jiwa yang telah rela
tangan yang mengiris bukan tangan pemarah
tapi tangan yang pnuh dengan kasih dan cinta
idul adha bukan tentang memberi saja
tapi belajar ikhals kehilangan dengan senyuman paling bersinar
Di Balik Pisau, Ada Cinta
Pisau tajam bukan lah pembunuh jiwa
ia hanya jalan pulang bagi setiap yang cinta
sembeli bukan kekejaman yang nyata
tapi sebuah pengabdian pada sang maha pencipya
bukti bahwa ridho lebih besar dari sebuah rasa yang ada
di balik pisau, ada sebuah cinta yang suci
ada jiwa yang pasarah tak bertanya
karena cinta sejati kepada sang illahi
selalu tahu kapan harus melepas
sebab semua titipan yang berhak pergi dan kembali
Penulis: Wan Nurlaila Putri
Editor: Rara Zarary