Lokasi podcast santri SMA Trensains di Pesantren Sains Tebuireng, Jombok Jombang.

Tebuireng.online– Kasih sayang menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik antar sesama maupun dengan makhluk Tuhan yang lain. Inilah yang dilakukan Lensa, tim jurnalis SMA Trensains yang mencanangkan podcast yang bertema “Kasih Sayang” sebagai pengingat betapa pentingnya kasih sayang terutama bagi santri yang jauh dari orang tua.

Dalam podcast tersebut, Lensa berhasil mengundang guru dan santri sebagai narasumber yang langsung ikut merasakan pentingnya kasih sayang selama di pesantren.

“Kasih sayang adalah di mana kita merasa bahagia saat orang yang berharga bagi kita juga bahagia,” ungkap salah seorang santri, Rabu (22/2).

Tak hanya mengemas makna kasih sayang di mata mereka, podcast tersebut juga berisi bagaimana santri merepresentasikan kasih sayangnya pada orang special di hidupnya. Ada beragam jawaban menarik yang diungkapkan tiap-tiap santri yang menggambarkan diri mereka.

“Act of service menurutku sangat penting untuk mengungkapkan kasih sayang,” jelas salah seorang santri dalam cerita pengalaman hidupnya bersama orang tuanya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hampir 90% dari mereka yang mendapatkan pertanyaan orang paling spesial di hidupnya menjawab orang tua. Tak bisa dipungkiri memang, jauh dari orang tua menjadikan mereka sadar betapa besar pengorbanan dan kasih sayang orang tua kepada anak.

Lain dari santri, guru pun memiliki cara tersendiri dalam merepresentasikan kasih sayangnya kepada orang spesial.

“Memberikan hal yang paling berharga dalam hidup kita dan mengusahakan yang terbaik untuk orang special,” tutur salah satu guru Bahasa Arab, Ust Hanif Fathoni.

Tak semudah yang orang bayangkan, dalam membuat podcast ini tim jurnalis perlu adanya kerelaan hati untuk meninggalkan pelajaran dan mengejar ketertinggalan secara mandiri kepada guru mapel yang bersangkutan. Meski dengan tempat, waktu, dan sarana yang sederhana mereka berhasil mengemas video dalam latar yang cukup bagus dan layak untuk tayang.

Pewarta: Zakiya Derajat