tebuireng.online– Banyak hal yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan penuh berkah. Setiap kebaikan akan dilipatkan menjadi puluhan, ratusan, bahkan tak terhingga. Seperti jackpot yang siap diunduh dari pohonya. Siapa cepat, dia beruntung.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu organisasi ekstra kampus berbasis keislaman, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesian (PMII). Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Hasyim Asyari Tebuireng Jombang menggagas bakti sosial yang dibungkus dalam safari Ramadhan di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, pada Kamis (25/06). Kegiatan yang berbasis sosial-keagamaan ini, menjadi program spesial PMII Hasyim Asyari dalam menyambut Ramadhan tahun ini. (25/06/2015).
Hampir seluruh persiapan baik sarana-prasarana, dana, konsep, program dan seterusnya ditanggung oleh personalia PMII. Hal ini memberikan sebuah nilai perjuangan yang nyata bagi mereka yang nantinya menjadi bekal penting untuk menghadapi masyarakat. Dalam safari ramadhan ini, berbagai agenda dijadwalkan. Salah satu contohnya dalam bidang keagamaan adalah praktik imam shalat tarawih di setiap mushalla yang ada di Desa Banyuarang.
“Setiap sahabat yang turut serta dalam agenda ini diharuskan menjadi imam shalat tarawih di mushalla-mushalla. Ada sekitar delapan mushalla yang sudah terjamah. Ini menjadi praktik nyata bagi sahabat-sahabat PMII dalam bermasyarakat”, ujar Achmad Thoriq selaku ketua pelaksana Safari Ramadhan ini. Selain imam tarawih, lanjut Ahamad, para mahasiswa juga mendapat jata giliran bilal tarawih dan darusan yang setiap hari dilakukan secara bergantian ba’da tarawih.
Ada salah satu kegiatan unik yaitu “pesantren kilat” yang diselenggarakan di masjid. Pesertannya berasal dari santri-santri TPQ yang ada di Desa Banyuarang. Tak tanggung-tanggung, hampir 150 anak memenuhi masjid setiap harinya. Meski dilaksanakan di pagi hari sambil menahan lapar tak mengurangi semangat mereka. Ini menunjukkan adanya antusiasme luar biasa dari masyarakat.
“Awalnya kami tak menyangka bahwa pesantren kilat ini mencapai peserta sebanyak itu. Ini sempat membuat kami kelabakan karena jumlah peserta tak sebanding dengan teman-teman yang mengajar di pesantren kilat”, ujar Maksum, kepala Divisi Pendidikan Safari Ramadhan.
Dalam pesantren kilat, diajarkan tentang praktik ubudiyah sehari-hari, seperti shalat, wudhu, mengaji, hafalan surat-surat pendek dan doa sehari-hari serta beberapa hukum yang sering dijumpai oleh anak-anak. Bersih-bersih mushalla dan gotong royong juga menjadi agenda wajib yang tak terlewatkan. (MSP/abror)