Sumber: Pewarta

Tebuireng.online- Jumat (23/11/18), Desa Kwaron menggelar acara Pengajian umum yang diprakarsai oleh PMII Hasyim Asy’ari dalam rangka maulid Nabi yang diselenggarakan di Aula Kwaron gang Merdeka Kwaron Timur Diwek Jombang. Acara tersebut dihadiri kurang lebih oleh 50 anggota PMII dan 200 warga Kwaron dengan KH. A. Musta’in Syafi’I sebagai muballigh.

Selain bantuan tenaga, Muhammad Amanullah MZ selaku ketua Komisariat PMII Hasyim Asy’ari menyampaikan bahwa masyarakat juga membantu dalam hal pendanaan dan logistik untuk acara. “Namun di sisi lain kami juga telah melakukan analisis Pra kegiatan tentang masalah pendanaan agar tidak membebani masyarakat sehingga kegiatan ini murni secara pembiayaan masyarakat sudah membantu namun di sisi lain kami telah memiliki anggaran sendiri,” tutur Aman. Sedangkan persiapan acara membutuhkan waktu dua minggu.

Acara pengajian umum tersebut mengangkat tema “Membangun Sinergitas Kaum Intelektual dengan Kaum Masyarakat” dengan alasan, diantaranya berangkat dari latar belakang banyaknya disintegritas antara kaum intelektual khususnya para pemuda dengan strata elite sosial, yakni masyarakat.

“Disini ada kesenjangan sosial yang timbul, maka dari itu bagaimana membangun sinergitas antara kaum intelektual dengan masyarakat berupa mengisi kosongnya kegiatan yang ada di desa Kwaron dengan beberapa program agar bisa terorganisir,” ungkap Aman menyampaikan.

Selain pengajian, Aman juga menjelaskan bahwa konsep acara juga meliputi kegiatan diskusi, evaluasi, berkumpul dengan masyarakat, sholat berjamaah dan kegiatan lainnya yang telah intens diselenggarakan dua hari sebelum Pengajian Umum untuk mengenalkan diri Organisasi Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada masyarakat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Acara tersebut disambut baik oleh masyarakat, “Justru masyarakat Kwaron sangat mengapresiasi acara ini, sebab ada mahasiswa yang masih memperhatikan masyarakat. Karena notabenenya, pemuda serta karang tarunanya banyak yang bekerja serta tidak sempat mengurusi desanya. Disini kami membangun komunikasi dengan para pemuda, tokoh masyarakat serta tokoh agama,” imbuhnya.  

Aman juga menyampaikan bahwa Kwaron memiliki beberapa aspek. Salah satunya meliputi aspek SDM. Tingkat SDM Kwaron, keaktifan pemuda, serta tingkat pendidikan secara keseluruhan di Kwaron Timur masih lebih rendah dibandingkan desa Cukir. Bahkan banyak sekali anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak yang belum bias baca tulis. “Jadi kami membuat agenda jangka panjang untuk mengimbangi kurangnya SDM di fesa tersebut dengan potensi teman-teman PMII berupa agenda yang kami sebut Desa Binaan PMII Hasyim Asy’ari,” pungkas Aman.

Pewarta: Lu’luatul Mabruroh

Publisher: MSA