Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz memberikan mauidloh hasanah pada malam lailatul muwaddah MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, Sabtu (27/4/19). (Foto: Nahul)

Tebuireng.online— Sabtu (27/4/19) menjadi malam perpisahan siswa-siswi MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang. Acara yang diadakan di halaman sekolah ini dihadiri oleh seluruh siswa MTs kelas 3, pembina kelas 3, ustadz/ustadzah MTs SS, dan juga pimpinan pondok termasuk Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Kepala MTs SS, Muhammad Zuhdi menyampaikan bahwa malam ini bukanlah malam perpisahan, namun malam silaturahmi karena banyak dari siswa-siswi kelas 3 melanjutkan di ke jenjang sekolah lebih tinggi di Tebuireng.

“Dari 232, 197 siswa-siswi melanjutkan di MA SS, SMA AWH, dan SMA Trensains,” paparnya.  

Muhammad Zuhdi juga berpesan agar dimana pun sekolah yang mereka tuju, yang pertama harus ditata adalah niat di hati. “Urusan pekerjaan itu nanti, yang penting mencari ilmu yang barokah dan manfaat. Jangan sampai terbesit belajar untuk kerja,” pesannya pada seluruh siswa.

Selain itu, kepala sekolah MTs SS itu juga memberi pesan agar para siswa meminta keikhlasan kepada seluruh komponen madrasah agar mendapat ilmu yang manfaat. “Kalian harus minta keikhlasan ilmunya kepada bapak – ibu semua. Tiga tahun di MTs ini pasti ada yang bergesekan,” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan guru yaitu Ustadz Mundzirin. Ia menyampaikan bahwa para siswa adalah insan yang dipilih oleh Allah untuk faham dalam agama sesuai dengan maqolah, Man yuridillah bihi khoiron yufaqqihu fiddin. “Saya yakin anak-anak semua yang datang di sini telah mendapatkan hidayah dari Allah,” ungkapnya.

KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dalam mauidlohnya pun juga menambahkan, seorang pencari ilmu sangatlah dimuliakan oleh Allah dengan perbandingan 300 derajat yang mana 500 tahun perjalanan di antara derajat satu dengan yang lain.

Gus Kikin berpesan agar dalam kehidupan kita banyak disibukkan dengan urusan agama namun berbalikan dengan hal itu kebanyakan orang memang banyak disibukkan dengan hal yang jauh dari agama. Tentu yang membedakan dari itu semua adalah niat kita.

“Ingatlah selalu setiap langkah setiap kegiatan dibarengi niat untuk Allah SWT,” jelas beliau.

Wakil Pengasuh Pesantren Tebuirng ini juga berpesan bahwa yang terpenting dari mencari ilmu itu adalah amal dan yang terpenting dari amal itu adalah akhlaqul karimah. Semakin tinggi ilmu harus juga disertai dengan akhlak yang baik.

“Puncak dari ilmu itu adalah pengamalan dan puncak dari pengamalan itu adalah akhlak,” tegasnya.

Pewarta: M. Minahul Asna

Publisher: RZ