Dr. Ahmad Zayadi memasuki Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim untuk melakukan dialog didampingi Mudir Ma’had Aly Tebuireng KH. Nur Hannan dan Waka Kurikulum Madrasah Muallimin Ustadz Syukron pada Kamis (06/04/2017). (Foto: Masnun).

Tebuireng.online– Kamis (06/03) Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Mahad Aly Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr. H. Ahmad Zayadi sudah hadir mengunjungi Pesantren Tebuireng. Tak hanya berkunjung, beliau yang tiba sekitar pukul 20.00 WIB ini mengisi dialog di Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3.

Kehadiran mantan Kepala Subdit Pendidikan Kesetaraan dan Wajib Belajar itu disambut oleh Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, KH. Nur Hannan Lc., M.Hi., Wakil Mudir bidang Akademik. KH. A. Syakir Ridlwan, Lc., M.Hi., Waka Kurikulum Madrasah Muallimin Hasyim Asy’ari Ustadz Syukron dan beberapa pimpinan dan staf kedua unit.

Acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Fatikhuddin, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan mudir Ma’had Aly, KH. Nur Hannan Lc., M.Hi. “Tujuan utama kehadiran Dr. H. Ahmad Zayadi adalah silaturrahmi ke Ponpes Tebuireng. Sebelum ke tempat acara, kami sowan terlebih dahulu ke Dalem Kesepuhan dan disambut oleh Gus Sholah,” ucap Kiai Hannan.

“Kehadiran beliau ini terkait langsung dengan tugas beliau di Kementrian Agama yang membidangi pendidikan pondok pesantren, pendidikan mu’adalah dan pendidikan Ma’had Aly, sehingga malam hari ini kami tidak hanya mengundang mahasantri Ma’had Aly tetapi juga para santri dari Madrasah Mualimin. Dalam rangka silaturrahmi dan pengarahan dari Pak Zayadi,” tambah  beliau.

Kiai Hannan juga menjelaskan bahwa pada awal berdiri tahun 2006, Ma’had Aly hanya menerima mahasantri putra, baru pada 2008 bisa menerima mahasantri putri. Di Tebuireng, lanjut beliau, pengakuan legal formal diberikan kepada Madrasah Muallim di tahun 2012, sedangkan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari baru mendapatkan SK legal formal di tahun 2016.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Zayadi membahas  beberapa hal terkait dengan perkembangan Ma’had Aly. “Begitu Ma’had Aly mendapatkan momentum dari sisi legalitas kelembagaannya, maka kemarin sudah ada 13 Ma’had Aly yang di launching legalitasnya di tempat ini,” terang beliau.

Beliau juga mengataka, meski secara akademik dan formal, lembaga ini adalah lembaga baru, tetapi sesungguhnya tradisi akademik turats yang dikembangkannya itu bukanlah sesuatu hal yang baru. Oleh karena itu begitu Ma’had Aly dilaunching, kata beliau, Ma’had Aly menujukkan perbedaan kapasitas kelembagaannya. “Tentu perbedaan ini dalam konteks kualitas. Ini lah yang membuat lembaga selain Ma’had Aly menjadi sedikit silau terhadapnya,” ucap beliau disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Dr. Zayadi bercerita, sebelumnya, PD Pontren Kementerian Agama bertemu dengan sejumlah mufti luar negeri yang berkunjung ke Indonesia. Mereka mencermati, ternyata hanya Indonesia yang memiliki tradisi pesantren yang bukan hanya semata-mata diakui oleh umat Islam saja, tetapi juga negara. “Bahkan, negara memastikan dirinya hadir untuk menfasilitasi dan tentu bertanggung jawab atas masa depan lembaga-lembaga keagamaan ini dari jenjang ula, wustha, ulya, hingga Ma’had Aly,” ujar beliau.

Acara berlanjut ke dialog ringan dengan para mahasantri Ma’had Aly dan santri Muallimin. Ustad Syukron, KIai Hannan, dan Dr. Zayadi dipersilahkan duduk di depan sebagai narasumber. Diskusi berjalan menarik. Sejumlah mahasantri berani bertanya kritis dan membangun untuk menjadi bahan diskusi hangat malam kemarin. Acara berakhir pukul 22.00 WIB dan ditutup dengan doa dan diakhiri dengan foto bersama.


Pewarta:   M. Sutan Alam Budi

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher: M. Abror Rosyidin