sumber foto: Ig-SF

Oleh: Al Fahrizal*

Dengan raut wajah murung dan tatapan mata sayu, Fahrizal meratap di beranda rumah, menangisi nasibnya yang tak kunjung menemui kekasih.  “Akankah Tuhan menciptakan tulung rusukku dengan sempurna, tanpa mengurangi satu untuk menjadi pendamping hidupku?. Duhai tulang rusukku yang hilang, di manakah gerangan?.” Ucap lelaki itu dengan raut penuh kemalangan.

Sering kali terdengar ungkapan seperti itu dalam berbagai narasi, intonasi, dan pelafalan, bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Demikian karena sering terdengar kisah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, Adam AS dan Sayyidah Hawa. Adam diciptakan dari tanah yang kemudian ditiupkan roh ke dalamnya, lalu hiduplah Adam atas izin Allah SWT.

Adam tinggal di Surga yang penuh dengan keindahan dan serba-serbinya, namun bagaimana pun fasilitas yang ditawarkan surga, Adam tetaplah manusia dengan segala sifat manusiawinya. Ia tetap merasa kesepian, butuh teman untuk berbagi keindahan surgawi ini. Akhirnya, Allah mengabulkan permintaan Adam agar diberikan teman di Surga. Dari sinilah Sayyidah Hawa diciptakan, yakni saat Adam tengah tertidur, Allah menciptakan Hawa dari rusuk kiri Adam AS.

Cerita inilah yang sering diperdengarkan kepada anak-anak dan generasi kita sehingga mengakar ke alam bawah sadar bahwa perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan katanya tidak heran jika rusuk kiri laki-laki jumlahnya kurang satu dibanding rusuk kanannya, karena kejadian itu dan barangkali tulung rusuk yang hilang itu adalah pasangan abadi kaum adam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً 

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu; yang telah menciptakan darinya istrinya; dan telah menyebarkan dari keduanya (keturunan) laki-laki dan perempuan yang banyak. (QS. An-Nisa: 1)

Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan suatu riwayat yang bersumber dari sahabat Qotadah: bahwa makna ayat وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا adalah siti Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam AS.

Pendapat seperti ini juga didukung oleh beberapa hadis yang diriwayatkan lewat jalur shahih. Seperti hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: Berilah nasihat kepada para perempuan. Karena sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, dan rusuk yang paling bengkok adalah bagian atas. Jika kamu hendak meluruskannya, maka kamu akan mematahkannya. Dan jika kamu membiarkannya, ia akan senantiasa bengkok. Maka, berilah nasihat kepada kaum perempuan. (HR Bukhori 4/133)

Ketika memang perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, maka pantaslah kiranya jika rusuk laki-laki itu jumlahnya ganjil.  Namun, benarkah demikian, bahwa tulang rusuk laki-laki itu jumlahnya ganjil, atau lebih sedikit dari tulang perempuan?.

Faktanya, setiap manusia baik pria maupun perempuan, memiliki tulang rusuk berjumlah 12 pasang atau 24 buah, yang menempel pada tulang belakang dan membentuk struktur layaknya sangkar burung, membungkus organ pada rongga dada. [1]

Dalam kasus ini Dr. Ali Musthafa Ya’qub memberikan komentar melalui kitabnya yang berjudul Ath-Thuruq Ash-Shahihah Fii Fahmi As-Sunnah An-Nabawiyah (Metode yang benar dalam memahami hadis Nabi) terkait nash-nash yang dibangun di atas.

Bahwa ayat Al-Quran tidak bertentangan dengan fakta. Adapun yang bertentangan dengan fakta tersebut adalah pemahaman sebagian orang akan maksud atau makna suatu ayat.[2]

Kemudian beliau menambahkan suatu hadis dari jalur riwayat yang sama-sama shahih. Sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: المَرْأَةُ كَالضِّلَعِ، إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ

Dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Perempuan itu seperti tulang rusuk. Jika engkau meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau senang dengannya, engkau benar-benar akan bersenang dengannya. Dan dalam perempuan itu ada kebengkokan (HR. Bukhari 7/26)

Dan riwayat kedua ini menjelaskan bahwa perempuan tidak diciptakan dari materi yang dinamakan ‘tulang rusuk.’ Akan tetapi, perempuan diciptakan dengan sifat seperti tulang rusuk. Hal ini berdasarkan suatu pendekatan kaidah “sesuatu yang jelas menerangkan sesuatu yang tidak jelas.” Maka, dapat dipahami bahwa konteks hadis yang pertama adalah perempuan diciptakan seperti sifat rusuk.[3]

Maka jelas sekali bahwa tulang rusuk laki-laki itu tidak kurang dan perempuan tidak diciptakan dari tulang rusuk. Tidak ada masalah jika ungkapan seperti di awal tadi diucapkan dalam bentuk majas atau sebuah kiasan belaka. Namun, ada ketidaktepatan jika ungkapan tersebut berlandaskan dari sebuah keimanan mutlak akan pemahaman nash-nash yang kurang benar. Wallahu’alam.

*Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari.

[1] https://www.alodokter.com/komunitas/topic/menanyakan-soal-tulang-rusuk#:~:text=Namun%20secara%20medis%20faktanya%20tidak,membungkus%20organ%20pada%20rongga%20dada.

[2] Ali Musthafa Ya’qub, Ath-Thuruq Ash-Shahihah Fii Fahmi As-Sunnah An-Nabawiyah, (Banten: Yayasan waqaf darussunnah, 2021), 133

[3] Ibid, 142