Peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng Jombang foto bersama usai acara penutupan.

Tebuireng.online– Kegiatan Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan 13 dan 14 resmi ditutup pada Jumat (24/6/2022). Penutupan yang digelar di Balai Diklat Tebuireng 2, Jombok, Jombang ini dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

Pada kesempatan penutupan diklat tersebut, Pengasuh Pesantren Tebuireng memberi sambutan kepada seluruh kader diklat angkatan 13 dan 14 yang berjumlah 72 orang untuk bekal mengabdikan diri ke Pesantren Tebuireng.

“Melalui diklat angkatan 13 dan 14 ini, saya melihat jiwa-jiwa kebersamaan di hati para peserta diklat yang akan sangat penting dalam kemajuan Pesantren Tebuireng dan agama Islam,” ungkapnya.

Bagi Gus Kikin, semangat kebersamaan inilah yang dilakukan oleh Hadratusyyaikh KH M Hasyim Asy’ari yang telah berhasil membangun kekuatan uswah (persatuan) bagi umat Islam di seluruh, yang tertuang dalam kitab beliau, seperti Ahlusunnah wal Jama’ah dan At-Tibyan.

“Kiai Hasyim sangat menekankan kepada santri-santri beliau rasa persatuan yang telah tertuang di kitab beliau. Selain itu juga beliau mengajarkan semangat silaturahmi, sehingga dapat membentuk kekuatan mencintai negara,” terangnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam penutupan itu, Gus Kikin mengingatkan kepada seluruh kader diklat angkatan 13 dan 14 mengenai arti kedispilinan dalam kultur pesantren.

“Mungkin perlu dipikirkan lagi perihal disiplin. Bila di pondok pesantren, disiplin adalah ketika bagaimana kita harus selalu siap bila adanya panggilan. Panggilan di sini ialah panggilan dari Allah, seperti panggilan adzan untuk sholat. Satu-satunya kedispilinan saat panggilan adzan hanya ketika hendak buka puasa,” imbuhnya.

Sebelum mengakhiri meresmikan penutupan diklat kader 13 dan 14,  KH. Abdul Hakim Mahfudz berpesan kepada seluruh kader-kader bahwa kegiatan diklat ini bukanlah akhir dari segalanya,  dan bukan juga sebuah perpisahan. Tetapi baginya ini adalah mula perjuangan yang akan ditempuh besok di masyarakat.

“Di sini tidak ada kata perpisahan. Setelah selesai ini, kita terjun di masyarakat dan dalam Islam kita harus menguatkan ikatan silaturahmi sesama umat muslimin lainnya,” pungkasnya.

Turut hadir dalam penutupan Diklat Kader Tebuireng, Ibu Nyai Hj. Lely Lailiyah Hakim, KH. Abdul Hadi, Gus Abdul Mughni, Gus Ghofar, H. Lukman Hakim serta jajaran koordinator kepala pondok yang berada dibawah naungan unit yayasan Hasyim Asy’ari Tebuireng.

Pewarta: Dimas Setyawan