Tebuireng.online- Stadium General menjadi penutup rangkaian acara Bahtsul Masail se-Jawa dan Madura VI yang digelar oleh Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Acara tersebut diikuti oleh peserta bahtsu masa’il, asatidz dan asatidzah serta mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Kamis (26/12/19). Bertempat di aula lantai 3 gedung KH. M. Yusuf Hasyim, dengan narasumber KH Azizi Chasbullah selaku Pakar ASWAJA Center Jawa Timur.

Mengangkat tema “Kontekstualisasi Kitab Turats dalam Perkembangan Istinbath Hukum Islam’’, acara dimulai pada pukul 12.30 WIB dengan lantunan sholawat oleh Grup Shalawat Ma’had Aly. Acara ini dibuka oleh Fawaz Al-badawi selaku pembawa acara, kemudian pembacaan ayat suci al-Quran oleh Awal Ramadhan, serta pembacaan keputusan bahtsul masa’il oleh Wasil Syahir.

KH. Agus Zaki Hadziq dalam sambutannya, mengungkapkan FBM (Forum Bahtusl Masa’il) adalah salah satu cara untuk mengangkat kembali khazanah kitab kuning yang pernah menjadi kejayaan keemasan Tebuireng. “Saya mengusulkan agar Ma’had Aly coba bikin bahtsul masa’il mengenai lalu lintas, agar seseorang itu bisa menjaga keselamatannya ,” ungkap pengasuh Pondok Pesantren al-Masruriyah ini.

Acara inti, dengan moderator Moh. Ahmadi, KH Azizi Chasbullah menyampaikan pembahasan mengenai kontekstualisasi kitab turats ( kitab kuning).  “Yang terpenting dalam bahtsul masa’il adalah tashawwurnya, karena tanpa tashawwur kita tidak bias tashdiq. Untuk Bahtsul Masa’il, jangan menggunakan fikih kontemporer, tapi membuat fikih kontemporer,” ucap beliau.

Pada sesi tanya jawab hanya diberi kesempatan untuk mengajukan dua pertanyaan. Kesempatan itu diambil oleh peserta bahtsul masa’il dari Pasuruan dan Pamekasan. Beliau menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas dan jelas yang mudah difahami oleh peserta Studium General.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta : Afifah

Publisher: MSA