Penerimaan penghargaan pihak SMP A Wahid Hasyiim oleh Bupati Jombang, saat upacara Hari Pendidikan Nasional (02/05/17). (Foto : Dok.SMP)

Tebuireng.online- SMP A. Wahid Hasyim salah satu SMP swasta yang berada di naungan Pesantren Tebuireng. Baru-baru ini saat upacara Hari Pendidikan Nasional atau yang sering dikenal dengan Hardiknas, sekolah tersebut mendapat penghargaan dari Bupati Kabupaten Jombang (02/05/17), sebagai Sekolah Terbaik melaksanakan “Implementasi Muatan Lokal Keagamaan”. Dalam penerimaannya, pak Anas selaku kepala sekolah tidak dapat menghadiri upacara tersebut lantaran bertepatan dengan diadakannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP. Oleh karena itu ada yang mewakili dalam penerimaan penghargaannya.

Saat ditemui oleh Wartawan Tebuireng Online di Ruang Kepala Sekolah, (06/05/17), Pak Anas menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan memiliki dua program yaitu Implementasi budi pekerti dan Implementasi muatan lokal keagamaan. Kebetulan SMP A.Wahid Hasyim ditunjuk untuk mengikuti salah satu dari program tersebut berupa Implementasi Muatan Lokal Keagamaan. Karena sekarang Dinas  Pendidikan sedang membuat program, khususnya untuk tingkatan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk memiliki Muatan Lokal Keagamaan. Dan ini berlaku untuk sekolah-sekolah yang ada di Jombang.

Sekolah A. Wahid Hasyim memang berada di lingkungan pondok Pesantren. Yang mana sudah terintegrasi muatan Pesantren dengan muatan SMP. Bahkan dalam satu minggu SMP A.Wahid Hasyim memiliki lima belas sampai enam belas jam untuk muatan lokal keagamaan.

Menurutnya, dalam kaitannya pesantren memiliki peranan yang sangat besar bagi SMP A. Wahid Hasyim. Mereka juga memiliki mitra, kemudian ada enam penilaian, lebih tepatnya memiliki enam item yang dinilai. Yang pertama ketersediaan kurikulum atau kebijakan terkait muatan  lokal keagamaam, lalu yang kedua tenaga pendidik muatan lokal keagamaan. Kemudian yang ketiga sarpras untuk muatan lokal keagamaan. Selanjutnya yang ke empat penunjang muatan lokal keagamaan, serta yang kelima pelaksanaan kegiatan muatan lokal keagamaan dan yang terakhir laporan evaluasi tindak lanjut. Begitu lah kira-kira kriteria yang dinilai.

Pak Anas juga menjabarkan tentang program-program yang dilaksanakan oleh SMP tersbut. “Dalam suatu program, tentu tidak mudah untuk mencapai target. Ada saja kendala yang memang tak diundang. Misalnya dari guru kita, pelajaran lain sudah ada contoh-contohnya, kita bisa memodifikasi sendiri dari sekolah yang lain. Contoh seperti RPP, Silabus, dan sebagainya. Katanya sambil menjelaskan sungguh-sungguh. Namun untuk muatan lokal keagamaan belum ada contoh, jadi dari para guru sendiri harus membuat silabus. Tapi Alhamdulillah guru kita semua sudah memiliki perangkat pembelajaran,” ungkapnya dengan penuh wibawa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kepala SMP A WH ini juga menjelaskan, “Penghargaan adalah suatu bentuk di mana sekolah atau instasi tersebut memiliki prestasi yang membanggakan. Salah satu dinobatkannya SMP A.Wahid Hasyim sebagai sekolah terbaik dalam Implementasi Muatan Lokal Keagamaan kemungkinan besar yang pertama karena muatan lokal pesantrennya sudah terintegrasi dengan pelajaran yang lain. Kemudian SMP A. Wahid Hasyim selain di KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) juga mengembangkan muatan lokal keagamaan yang lain. Seperti program tahfidz, kemudian program membaca Al Quran diawal KBM. Juga program-program yang tentunya dilaksanakan di pondoknya,” tuturnya dengan beberapa contoh program yang dilaksanakan oleh pihak SMP.

Hampir setiap hari ada keagamaan. Tak heran jika sekolah tersebut dinobatkan sekolah terbaik dalam mengimplementasikan mulok (muatan lokal) keagamaan. Dimulai dari berangkat sekolah yang  diawali dengan Sholat Dhuha. Kemudian ada pembacaan Asmaul Husna, serta rutin juga sholawatan.

Dalam hal ini tentu ada peran paling besar yang bersangkutan dengan didapatnya suatu penghargaan. Beliau pun menegaskan, “Terkait hal ini, guru maupun siswa tentunya sangat berperan, karena mereka adalah ujung tombak ini.” Pungkasnya dengan penuh rasa syukur dan bangga.


Pewarta : Umdatul Fadhilah

Editor : Munawara, MS

Publisher : Rara Zarary

Narasumber : Pak Anas Kepala SMP A. Wahid Hasyim