ilustrasi pembangunan ekonomi berdampak penurunan kualitas lingkungan
ilustrasi pembangunan ekonomi berdampak penurunan kualitas lingkungan

Di balik pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ada sisi buruk di mana kualitas lingkungan menjadi berkurang dari kurun waktu ke waktu. Kesejahteraan manusia yang berkelanjutan memang diakui bergantung pada kondisi lingkungan dan sumber daya alam yang tersedia. Perlu diketahui bahwa alam memiliki keterbatasan dalam mengolah limbah yang yang harus ditampung dan lingkungan yang telah berubah fungsinya.

Hal ini juga telah dijelaskan dalam al-Quran melalui Surat Ar-Ruum ayat 41, “telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mmereka kembali (ke jalan yang benar)” bagaimanapun manusia terus menrus merusak lingkungan.

Ekonomi Indonesia sendiri masih tergolong kuat meskipun melihat kondisi perekonomian global yang tidak pasti. Melalui data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap kuat sebesar 4,94% meskipun sedikit melambat dibandingkan sebelumnya yaitu 5,17%. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup tinggi.

Aktivitas ekonomi dalam upaya mencukupi kebutuhan manusia terus menghasilkan banyak dampak mulai dari tingkat polusi CO dan pencemaran udara dari transportasi dan industri yang digunakan manusia, pembangunan gedung yang berdampak pada turunnya food estate, rusaknya ekosistem flora fauna akibat penggundulan hutan jutaan hektar, kekeringan yang berkepanjangan, pencemaran air, tanah dan laut akibat sampah manusia, dan pertumbuhan penduduk yang menjadi kontributor secara tidak langsung. Jika hal ini diabaikan terus menerus dapat terjadi krisis pangan dunia.

Salah satunya kondisi kualitas air di Indonesia masih diakui tergolong buruk, beberapa daerah mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih. Melalui Kementerian Kesehatan Indonesia, indeks kualitas di Indonesia hanya menempati 53,88 poin pada tahun 2022. Rendahnya kualitas air menyebabkan 28 juta masyarakat Indonesia belum mempunyai akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Terkait hal ini, ada sejarah menarik dari pembuatan lampu bohlam. Pada awalnya banyak perusahaan yang berusaha untuk mencari cara agar bola lampu bisa mempunyai umur yang panjang dan bertahan selama ratusan tahun. Namun karena alasan keperluan bisnis para pembuat bola lampu memperpendek usia lampunya agar industri pembuatan lampu ini bisa tetap ada.

Bahkan mereka membuat kesepakatan untuk membuat bola lampu berkualitas rendah agar pabrik dapat memproduksi secara terus menerus. Maka karena inilah, lampu bohlam hanya bertahan beberapa tahun saja karena sengaja diperpendek untuk perputaran ekonomi.

Seperti halnya kawasan industri, di mana kawasan industri tentunya membutuhkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang nantinya dapat berkontribusi pertumbuhan ekonomi bagi karyawan dan pemilik usaha dan sumber daya alam yang nantinya berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan seperti pabrik yang mengeluarkan gas karbon monoksida, limbah yang dihasilkan dari produksi, dan konsumsi produk yang dilakukan oleh masyarakat.

Idealnya, selain manusia mengambil manfaat dari sumber daya alam yang tersedia selayaknya harus menjaga lingkungan di sekitarnya. Beberapa perusahaan sebenarnya juga telah berupaya melakukan melindungi lingkungan seperti adanya CSR atau Corporate Social Responsibility di mana suatu konsep atau kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam upaya peran pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan. Misalnya saja konser Coldplay yang terus menggaungkan lingkungan.

Selain program CSR yang dilakukan oleh perusahaan, pemerintah juga melakukan upaya untuk melindung lingkungan, dengan menerbitkan green sukuk sebagai dukungan dalam mengurangi dampak akibat perubahan iklim melalui proyek hijau yang berkontribusi pada kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk melindungi lingungan faktanya, mengolah sampah jauh lebih sulit dibandingkan memproduksinya. Mulai dari kurangnya edukasi dan sadar akan pengelolaan sampah masyarakat, sampah plastik yang lebih lama terurai, dan jumlah sampah yang terus menimbun. 

Keseimbangan dalam membangun ekonomi dan pertumbuhan ekonomi terus harus diikuti dengan perlindungan lingkungan sebagai upaya melindungi keberlanjutan, kualitas hidup yang layak, dan kesejahteraan manusia. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga terus lebih memperhatikan kembali menyangkut terbatasnya sumber daya alam yang tersedia agar dapat menciptakan kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sustainable Development tentang Lingkungan Menurut Hadis Rasulullah


Penulis: Maulida Fadhilah Firdaus

*Pegiat Literasi Majalah Tebuireng.