
Tebuireng.online- SMP Sains Tebuireng menggelar Pameran dan Pagelaran Sains di lapangan SMP Sains pada Sabtu-Ahad (1-2/02/2025). KH. Musta’in Syafi’i dalam orasi ilmiahnya, menyampaikan rasa bangga dan terharu mendengar temuan-temuan dari siswa SMP Sains. Beliau awalnya tidak percaya, tetapi saat beliau disuguhi produknya barulah percaya. Misalnya, ada balsem dari minyak jelantah, betul ada minyak dan mentolnya.
“Cuma di pikiran saya. Ini sudah di uji apa belum di kesehatan. Tapi karena dari santri saya husnudzon sehat lahir batin,” canda Kiai Ta’in.
Beliau membahas mengenai isra mi’raj. Menurutnya, Nabi ini tidak mau ilmunya di level dunia saja. Nabi ke langit untuk belajar singkat.
“Tidak singkat bagaimana. Kalau menurut laporan NASA bahwa alat yang dia punya berhasil menembus gugusan bintang. Tahun seratus sembilan puluhan NASA berhasil menembus gugusan bintang dengan sinar kosmi yang setara 2.500 tahun cahaya di bumi dan baru balik 35 juta tahun. Ini baru menembus gugusan bintang ada di langit pertama. Kalau diteruskan sampai langit 7 bisa sampai 200 juta cahaya. Kalau nabi menggunakan kecepatan cahaya dibutuhkan 490 juta tahun cahaya lebih, dan mungkin sampai sekarang nabi belum balik,” ceritanya.
Penemu listrik Thomas Alfa Edison, andai penemu ini sahabat Nabi meskipun dia berbuat dosa, tapi dia memberikan ilmu yang begitu manfaat pasti pahalanya akan banyak sekali. Ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk banyak kalangan, maka tidak akan sulit untuk masuk surga.
Kiai Ta’in juga menjelaskan pentingnya doa kebaikan dunia dan akhirat. Doa robbana atina fi dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah. Kenapa hasanah diulang? Karena hasanah di dunia beda dengan di akhirat. Cara menciptakan hasanah di dunia dengan membuat kurikulum, kerja sama dengan perusahaan, membuat kemaslahatan umat dengan penemuan dan hal-hal duniawi. Negeri ini ‘bisnis’ banyak yang dipegang oleh orang-orang yang bukan santri, yang tidak islami. Berapa banyak ilmuan negeri ini yang diakui dunia. Tapi justru diakui di luar negeri dulu baru diambil di Indonesia.
“Kalau menurut aturan temuan kawan-kawan di SMP yang begitu hebat itu biaya produksinya murah tapi kalau orang besar akan mahal. Kalian kalau menjual produk ini di pasar pasti sudah dimatikan dulu sebelum berkembang. Karena negeri ini seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Tebuireng ini memberikan banyak hal. Kalian bisa menjadi ilmuan, ulama, politikus atau apapun yang berjiwa Tebuireng. Figurnnya satu, KH Hasyim Asy’ari. Siapa pun tahu bahwa slogan hubbul wathon minal iman, itu bukan hadis. Beliau pun tau ini bukan hadis. Tapi beliau berani memakai slogan itu untuk membangun negeri. Bukan main keberaniannya.
Kemudian beliau menceritakan betapa senangnya KH. Hasyim membaca surat al-Kahfi. Karena dalam surat Al-Kahfi memiliki empat poin penting. Yakni, pemuda militan Intelektual, konglomerat, ulama, pejabat. Mengapa demikian? karena santri itu harus seperti ashabul Kahfi.
Pewarta: Aulia