Ngerjain Junior  1 (Permen)

Mungkin sudah menjadi kebiasaan jika senior mem-bully atau “ngerjain” juniornya, termasuk yang terjadi di pondok Cak Jahlun. Jadid adalah santri baru. Ia baru diantar ayahnya tadi siang dan dipasrahkan kepada ustadz Halim sebagai pembinanya. Malam itu ia datang ke kantin Pak Sauki dengan berjalan setengah berlari. Pada saat itu kantin pak sauki agak rame, banyak santri yang lagi jajan disana.

“Pak saya mau beli permen” kata Jadid.“ Mau beli permen apa nak? Silahkan ambil sendiri” Sahut Pak sauki sambil menuangkan es teh pesanan santri lain. Jadid pun ke tempat toples-toples permen berjejer, mencari apa yang dicarinya. Namun sudah sepuluh menit berlalu, namun permen yang dicarinya tidak kunjung ketemu. Karena merasa kasihan, Pak Sauki menghampirinya. “Sudah ketemu nak?” tanya Pak Sauki. “Belum Pak” Jawabnya. “Memangnya sampeyan mau beli permen apa?” tanya Pak Sauki lagi. “Saya disuruh beli Permen Sauki” jawab Jadid. Mendengar jawaban Jadid yang terus terang tersebut seisi kantin menjadi riuh dengan gelak tawa santri yang ada disitu. Ternyata jadid sudah dikerjain seseorang. Jadid yang tidak paham dengan tawa teman-temannya hanya bisa tersenyum saja. Pak Sauki yang mendengar jawaban polos jadid berkata: ”Bilang sama yang nyuruh ya nak, kalau permen saukinya sudah habis tidak produksi lagi” (F@R)

 

Ngerjain Junior  2 (Daftar)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Suatu hari orang tua Jadid datang ke pondok menemui Ustadz Halim di dampingi Jadid.

Ustadz Halim  : “Ada yang bisa saya bantu pak?”

Ortu Jadid        : “Ini ustadz, Jadid bilang sama saya katanya disuruh daftar organisasi di njenengan. Jadi saya kesini mau daftarkan Jadid. Soalnya anaknya sungkan jika daftar sendiri.”

Ustadz Halim  : “Kalau daftar organisasi bisa langsung ke pengurusnya sendiri pak. Mau daftar organisasi komplek apa organisasi daerah?”

Ortu Jadid        : “Bukan ustadz. Kalau organisasi komplek dan organisasi daerah Jadid sudah daftar. Tapi katanya organisasi lain yang daftarnya harus di ustadz.”

Ustadz Halim  : (bingung) “Loh… Saya tidak pernah buka pendaftaran organisasi pak. Kalau boleh tau organisasi apa itu pak?”

Ortu Jadid        : “Kata Jadid Pendaftaran Organisasi MERIL daftarnya di ustadz”

Mendengar jawaban orang tua Jadid, ustadz Halim agak gusar. Namun beliau bisa menguasai keadaan lalu bertanya kepada Jadid yang berada di samping orang tuanya.

Ustadz Halim  : “Siapa yang telah menyuruhmu daftar organisasi meril disini?”

Jadid                  : “Cak Jahlun ustadz.”

Ustadz Halim      : “JAHLUUUUN..” (F@R)