Cak Jahlun merasa menderita muntaber dan hari itu ia mendatangi Klinik Pesantren.

Dokter bertanya, “Keluhannya apa Cak?”

“Anu dok, mual-mual dan muntah-muntah,” jawab Cak Jahlun sambil meringis dan memegangi perutnya.

“Buang air besarnya bagaimana?” tanya dokter lagi.

“Seperti biasa dok, Jongkok.” []

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online