Oleh : KH. A. Musta’in Syafi’ie

إِنَّ الْحَمْدَلِلهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ . اِتَّقُوْ اللهَ ,اِتَّقُوْ اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسم الله الرحمن الرحيم أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ . وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ . الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ . وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ صدق الله العظيم.

Agama Islam adalah agama paling sempurna. Dari Allah diturunkan kepada nabiyullah Muhammad Saw. dengan panduan wahyu al-Qur’an al-karim. Tiga ayat di atas, Allah berfirman dalam al-Quran dan ayat ke-empat mengenai nabiyullah Muhammad, semua mutlak benar (ayat dalam al-Quran). Benar dan tidak pernah salah. Tidak sekedar mempunyai kebenaran mutlak, tapi tidak tergugat. Tidak sekedar tidak tergugat, melainkan pesan-pesannya itu begitu universal, berkualitas dan terbukti.

Ini bulan maulid. Tradisi kita ada yang mengatakan “maulid” dan “maulud”. Kalau yang dipakai itu maulid, berarti termasuk bentuk dhorof. Dhorof zaman yang berarti hari kelahiran rasulullah Muhammad Saw. Jika itu yang diambil, maka peringatan maulid adalah peringatan hari kelahiran. Hari kelahirannya yang diperingati kemudian diambil hikmah-hikmahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Orang Jawa dulu mengatakan muludan, maulud. Jika maulud yang dipakai, maka menurut shorof itu isim maf’ul yang berarti orientasinya kepada diri bayi yang dilahirkan. Sehingga penghormatan lebih kepada diri pribadi bayi Muhammad itu. Kedua term ini benar.

Untuk itu al-Quran ingin memberitahu bahwa nabi yang dilahirkan bernama Muhammad ibni Abdillah, mulai dari surah ad-Dhuha kemudian dilanjutkan surah al-Insiroh ini bicara tentang pribadinya (Muhammad). Salah satu yang ditunjuk ayat ini adalah “Muhammad” itu nama yang paling banyak disebut di dunia, disamping nomer dua setelah Allah swt. Tidak makhluk di dunia yang paling banyak namanya disebut, melebihi nama Muhammad.

Al-Quran menandaskan dalam surah al-Insiroh ini dengan bahasa yang sederhana. Wa rofa’na laka dzikrok saya tinggikan penyebutanmu (wahai Muhammad). Nabi Muhammad dalam scoring itu tidak pernah turun. Elektabilitas beliau tidak mungkin turun. Ratingnya tidak pernah turun, selalu menjadi tranding topic setiap saat. Jaminan Tuhan seperti itu, wa rofa’na laka dzikrok.

Setiap hari orang Muslim salat lima waktu. Sehari semalam itu ada sembilan tasyahud atau tahiyyat. Setiap tahiyyat disebut dua kali nama Muhammad dari syahadatain dan shalawat. Penduduk dunia ini sekitar 7,8 milyar sedangkan yang beragama Islam sekitar 1,4 milyar. Jika umat Islam yang salat 300 juta saja sedangkan sehari-semalam itu menyebut 18 kali nama Muhammad, itu berarti 5,4 milyar nama Muhammad itu disebut setiap hari dalam salat. Itu masih di salat wajib, belum yang sunnah, membaca shalawat biasa, wiridan, banjarian, dibaan, dan lainnya.

Tidak ada yang lebih top banyak disebut kecuali nama Muhammad. Allah benar dalam firman-Nya wa rafa’na laka dzikrok. Keberadaan beliau tidak sekedar bisa disaksikan, syafaatnya tidak sekedar bisa di unduh di hari kiamat. Diri pribadi nabiyullah Muhammad menjadi jaminan keamanan. Ada nabi disitu, tidak mungkin ada bencana. Berita yang terakhir tentang peristiwa perayaan maulid nabi di Lebanon. Dalam peringatan maulid nabi disana sering menggunakan bunyian ramai-ramai termasuk petasan dan penembakan peluru ke udara seperti militer-militer.

Secara tidak sengaja, penembakan ke udara itu peluru nyasar pada seorang anak kecil cewek yang sedang menonton perayaan di lantai atas. Terkena di kepalanya. Dia seorang anak Nasrani. Tentu saja terkena peluru dia terkapar bersimbah darah dan cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit milik Amerika disitu. Di dalam kamar operasi, tim dokter memutuskan bahwa anak ini tidak tertolong lagi. Dokter keluar untuk memberitahukan sang ibu yang sedang menunggu diluar dengan harap-harap cemas.

Begitu diberi tahu anaknya ini sudah tidak punya harapan lagi, sang ibu itu berteriak mengumpat-umpat. “Wahai Muhammad aina anta kamu dimana, mana tanggung jawabmu? Lihat ini umatmu merayakan kelahiranmu membawa korban”, ungkap sang ibu dengan nada marah. Nabi Muhammad yang dituntut pertanggungjawaban karena ulah umatnya yang merayakan peringatan maulid nabi.

Terjadilah hal-hal yang sangat menakjubkan, begitu ibu dan tim dokter ini masuk ke kamar dimana sang puteri itu berbaring. Ternyata sang putri itu tiba-tiba duduk dipinggiran tempat tidur operasi sambil menunjuk ibunya, “ibu, tutup pintunya! Tutup! Jangan biarkan dia keluar!” ucap sang putri mengagetkan. Sang ibu penasaran tentang siapa yang dia maksud itu. Rupanya penutupan pintu terlambat. Didekatilah sang anak, “siapa yang kamu maksud, nak?” tanya sang ibu. “Dia Muhammad, yang ibu teriaki di luar tadi itu datang kesini. Sambil mengelus kepalaku lalu saya bangun kembali bangkit”, jawab sang putri. Dan dilihat betul-betul tidak ada luka sama sekali.

Putri itu sehat wal afiyat seperti sedia kala. Subhanallah, sang ibu tadi yang mengumpat-umpat memarahi nabi Muhammad, melihat anaknya seperti itu dia hanya tercengang. Tapi sang putri yang lebih dulu dibuka hatinya, “ibu, saya bersaksi, saya yang mengalami, asyhadu an la ilaha illa allah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah aku bersaksi Muhammad betul-betul rasulullah. Sang ibu terharu, ikut bersaksi bersyahadat juga. Tim dokter dari rumah sakit bersaksi bersyahadat juga. Diinformasikan ulang di lingkungan blok dia tinggal, mengetahui peristiwa seperti itu padahal sudah disiapkan penguburan dan sebagainya, sebagian mereka juga ikut bersaksi.

Sekali lagi, al-Quran tidak pernah salah. Nabi Muhammad tidak pernah salah. Di Inggris, itu ada seorang yang iseng bicara “ngapain se al-Quran pakai kok usil-usilnya membicarakan pakaian favorit ahli surga?”, dimana al-Quran memang menunjuk bahwa warna favorit pakaian ahli surga itu hijau. ‘Aliyahum tsiyabu sundusin khudrun ahli surga itu memakai sutra berwarna hijau. Subhanallah, seseorang mencoba meneliti tentang efek pewarnaan. Ternyata kesimpulan yang diperoleh, warna hijau adalah warna damai yang bisa menyejukkan jiwa.

Untuk itu, mata-mata yang agak sakit sebaiknya sering memandang dedaunan hijau. Dan itu bisa menenangkan dan meredupkan penyakit. Ini satu bukti bahwa warna hijau favorit ahli surga ini benar. Berganti, pada tim dokter bedah di Amerika sepakat bahwa di dalam ruang bedah harus dikondisikan situasi yang sangat tenang, sangat kondusif, dan mendukung tim dokter yang melakukan bedah. Agar tidak terjadi kesalahan sedikit pun. Maka situasi dan kondisi harus dicipta sedemikian tenang, matang, dan teliti.

Dulu, warna pakaian dokter bedah itu putih. Tapi dari hasil dari penelitian dan lain-lain, diubah menjadi warna hijau. Maka sekarang pakaian dokter bedah di rumah sakit menggunakan warna hijau untuk menciptakan ketenangan dan meminimalisir kekeliruan. Sudah dua pembuktian bahwa al-Quran itu benar, walau hanya sekedar soal warna favorit.

Daerah pedasaan di Inggris, ada lembah tikungan dimana tempat itu sering dipakai untuk bunuh diri. Seperti di Korea Selatan pada jembatan mapo. Ikhtiar pemerintah dan ilmuwan untuk mengurangi angka bunuh diri masih tidak berhasil dengan segala cara. Subhanallah, seseorang yang mengerti mengusulkan, hendaknya lingkungan itu dihijaukan. Diberi tanaman yang bagus, bunga yang bagus, ada lukisan-lukisan, dan seluruh fenomena alam, dekorasi dan lain-lain seluruhnya diberi warna hijau. Dalam satu tahun, seingat saya angka bunuh diri disitu turun 60%.

Inilah pembuktian ketiga bahwa al-Quran tidak pernah salah. Kita umat Islam, jangan meragukan kebenaran al-Quran. Jangan sekali-kali meragukan kebenaran al-Quran. Mudah-mudahan bermanfaat.

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْم. وَنَفَعَنابه وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم. فتقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ تعالى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ البَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. و الحمد للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


Pentranskripsi : Muh Sutan

Publisher        : Muh Sutan