Tebuireng.online- Pondok Putri Pesantren Tebuireng menerima kunjungan dari Yayasan Darussalam Rutaba (Rumah Tahfidz Balita dan Anak) Ummul Quro Dsn. Sambisari RT. 02 RW. 02 Ds. Ceweng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Kunjungan ini dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional 2019 (22/10). Ada sekitar 76 siswa-siswi terdiri dari tingkat Play Group, TK, dan SD yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sebelum kunjungan ke Pondok Putri Pesantren Tebuireng, adik-adik Rubata mengadakan agenda Dongeng Bersama Kak Zaki tentang motivasi – motivasi untuk membangkitkan semangat belajar mereka. Setelah itu langsung meluncur ke Pondok Putri menggunakan kereta kelinci. Jajaran pembina pondok putri menyambut hangat kehadiran adik-adik YDS.

“Saya merasa surprise dengan kedatangan mereka, patut dijadikan contoh dan pengalaman karna masih kecil sudah dikasih wawasan tentang bagaimana nyantri,” ungkap Ustadzah Dian selaku Koordinator Pembina Pondok Putri.

Maksud dari kunjungan tersebut untuk mengenalkan dunia pesantren kepada adik-adik Rutaba. “Alhamdulillah di hari santri ini kami bisa berkunjung ke pondoknya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, yang sudah sangat familiar dan juga dekat lokasinya dari YDS,” ungkap ustadzah Utami selaku Kepala Sekolah TK Rutaba Ummul Quro.

Meskipun terhitung muda, YDS yang baru saja berdiri pada tahun 2017, alhamdulillah mendapat dukungan positif dari masyarakat sekitar. Yayasan ini dipimpin oleh Ustadz Syakur, Lc. yang mana melatih balita dan anak untuk menghafalkan al-Quran menggunakan metode Tabarak yang digagas oleh Syaikh Dr. Kamil El- Leboody dari Mesir. Caranya ialah memutar video Syaikh Kamil yang mendekte atau menalqin ayat melalui LCD,  untuk kemudian diamati, direkam, serta ditiru oleh si anak.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain membaca dan mengahafal al-Quran, adik-adik Rutaba juga mendapat materi sentra yaitu muatan dari Diknas untuk tumbuh kembang mereka, berupa materi seni, alam, persiapan, balok, dan lain-lain.

Dalam sehari YDS membuka dua kelas yaitu pagi hari yang setara dengan sekolah formal (Diknas) dan sore hari seperti halnya sekolah diniyah (Depag).

“Semoga anak-anak bisa bercita-cita menjadi santri sejati untuk memajukan Indonesia menjadi lebih baik,” harap Kepala TK tersebut.


Pewarta: Anis

Publisher: MSA