
Kasus pembullyan yang terjadi di Indonesia makin marak terjadi, terhitung dalam setiap tahunnya terdapat ribuan kasus pembullyan terhadap anak. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap, sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepanjang 2023 dan sepanjang tahun 2024 ini jumlah kasus kekerasan terhadap anak telah mencapai 1.993 dan tentu saja angka tersebut masih bisa naik.
Tidak sedikit dari kasus pembullyan tersebut sering dianggap remeh dan bahkan dihiraukan oleh sebagaian besar orang yang bahkan sering dianggap hanya candaan semata tanpa memikirkan perasaan sang korban.
Sebagai contoh dari dampak yang luar biasa akibat pembullyan, terdapat fakta kasus indonesia yang bahkan dianggap remeh dari beberapa pihak. Pada tahun 2023 seorang murid yang dibully hingga kaki kirinya di amputasi setelah ditendang oleh temannya sendiri dan tanggapan oleh para gurunya yang begitu mengujutkan mereka beranggapan itu semua hanya bercandaan seorang anak anak.
Ada pula contoh kasus pembullyan yang berkedok candaan yang terjadi. pada tahun 2023 yang di anggap sepele hanya karena korban pembullyan belum beradaptasi oleh prosedur kampus dan korban yang notabenya dari pesantren dan dianggap bahwa candaan tersebut membuat risih ada hal-hal yang dianggap cara yang tentunya bercanda secara berlebihan oleh pria
Bila sudah begini, banyak pelaku atau oknum yang masih berkata “itu hanya bercanda dan lelucon belaka jadi tidak perlu baper” mungkin ini hanya terdengar sepele oleh sang pelaku, tetapi dampak lluar biasa dari pembullyan tersebut tentu hanya korban yang bisa merasakannya se pahit apa pembullyan yang dia alami. Oleh karena itu, khususnya dalam ajaran agama Islam, kita diperbolehkan menghibur diri dan orang lain dengan candaan tapi tidak berlebihan.
Baca Juga: Kasus Bullying di SMP Cilacap, Bu Nyai Lelly Tebuireng: Bukan Salah Anak Seratus Persen
Banyak fakta di media sosial atau di lingkungan sendiri yang menggukan candaan dengan cara menyinggung atau meledek bahkan menggunakan kekurangan orang lain atau aib orang lain hanya untuk bahan candaan yang berujung mempermalukan orang dan marah. Tdak sadar bahwa candaan tersebut adalah yang menyakitkan bagi orang lain.
Anak-anak yang sering dibully cenderung memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain. Anak dapat terlibat dalam pelecehan dan menjadi korban pelecehan ketika tidak ada komunikasi keluarga. Sebagian besar pelaku itu berasal dari keluarga yang tidak harmonis, yang sering ditunjukkan dengan kurangnya kasih sayang dan dukungan penuh dari keluarga (Rigby, dalam Levianti, 2008).
Keluarga adalah sekolah pertama dan paling utama bagi seorang anak. Dari keluarga anak dapat belajar, tumbuh dan berkembang menjadi orang baik dan dari keluarga juga anak belajar, tumbuh dan berkembang menjadi orang yang jahat.
Menurut Trevi (2010), struktur yang tinggi tepatnya ketika seorang ayah menghukum anaknya dengan kekerasan fisik yang dapat memicu anak menjadi pelaku bullying. Keluarga semacam ini biasanya tidak memperhatikan dan tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya di sekolah atau di luar rumah padahal sangat penting untuk orang tua memperhatiakan lingkungan dan sikap sang anak. Mendidik anak dengan baik mengajarkan budi pekerti dan mengajarkan empati kepada anak juga sangat penting.
Baca Juga: Pahami Hukum dan Bahaya Bullying
lalu peran dari lingkungan sekolah sangat penting. Bullying bisa juga terjadi ketika tidak ada pengawasan serta kontrol yang baik dari pihak sekolah atau para pelajar itu semdiri. Sebuah sekolah yang memiliki tata tertib tapi tidak pernah menjalankannya sebagaimana mestinya, sekolah yang tingkat kedisiplinannya kurang dan penetapan peraturan sekolah yang tidak konsisten akan sangat memicu terjadinya bullying.
Ketika ada bullying, sekolah bisa bertindak tegas kepada sang pelaku dan bukan hanya memikirkan keuntungan pribadi. Karna dalam hal ini korban bully sering kali menuntut sebuah keadilan dari pihak pihak yang terkait. Ketika seorang korban bullying merasakan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, mereka cenderung mengalami perubahan signifikan dalam perasaan dan perilaku mereka. Sebuah dukungan kecil akan sangat berguna bagi para korban bullying karna mereka akan merasa lebih di hargai, merasakan aman dan terlindungi, dan bahkan bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
Penulis: Ayu