Sumber gambar: https://www.deviantart.com

Oleh: Silmi Adawiya*

Banyak orang yang berhasil mendapatkan kesuksesan karena pengaruh dan motivasi dari teman-temannya. Begitupun sebaliknya, tak sedikit dari mereka ikutan nimbrung di jurang kenistaan hanya karena pengaruh temannya. Begitulah teman, memang bukan keluarga tetapi memiliki pengaruh yang signifikan bagi kehidupan pribadinya.

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيْرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيْرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Kalam hikmah dalam kitab Al-Hikam menganjurkan untuk memilih teman yang orang-orang saleh, yaitu yang memiliki kondisi hati yang selalu bersama Allah dan memiliki nasehata lisan terhadap hamba-hambaNya. Kondisi hatinya yang selalu bersama Allah akan membangkitkan kita untuk membenahi berbagai kesalahan dan segera bertobat darinya, sebagaimana lisannya menunjukkan kepada kita terhadap berbagai hukum agama dan menjauhkan kita dari berbagai syubhat. Ibn ‘Athailllah as-Sakandari berkata:

لَا تَصْحَبْ مَنْ لَا يُنْهِضُكَ حَالُهُ وَلَا يَدُلُّكَ عَلَى اللهِ مَقَالُهُ

“Janganlah berteman terhadap orang yang kondisinya tidak membangkitkanmu (untuk meraih ridha Allah) dan ucapannya tidak menunjukkanmu kepada Allah.”

Sifat kasih sayang yang Allah tampakkan kepada salah seorang hamba tidak hanya melekat dalam lubuk hatinya. Akan tetapi, juga akan muncul dan tampak terpancar pada anggota lahir yang akan bersinar pada anggota tubuhnya. Lalu sinar itu akan merambat pindah terhadap orang-orang yang dekat dengannya, berupa sahabat dan keluarga dengan tanpa terlihat. Karena sinar itu bukan termasuk model sinar yang bisa terlihat melalui gedung, tanah dan bangunan-bangunan seperti pada adatnya.  Namun, lebih serupa pada wangi bunga melati yang harumnya akan pindah dengan cepat pada orang yang mendekatinya, tanpa terlihat mata. Karena itu teman sekitar memiliki peran penting dalam menentukan datangnya hidayah Allah atau menghilangkannya.

Kriteria yang disebutkan diatas bisa dijadikan rujukan dalam memilih teman yang bisa menginspirasi kehidupan menjadi lebih baik lagi, namun tetap menjadikan hubungan pertemanan dengan lainnya sesuai kadar penghidupan dan kewajiban peran sosial di dunia. Tetap kita dianjurkan menjaga hubungan baik dengan semua teman sesuai aktifias sehari-hari . dalam sebuah hadits disebutkan:


وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي)

“Dan berbudi pekertilah terhadap manusia dnegan budi pekerti yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)


*Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alumnus Unhasy dan Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang.