Sumber gambar: satujam.com

Oleh: sabdawaktu*

Dalam menjalani kehidupan kita harus tahu dengan apa dan bagaimana mampu mempertahankan sesuatu yang akan membuat hidup kita berjalan sesuai harapan. Seseorang yang berjuang, dipertengahan jalan akan menemukan rintangan; lelah, resah, bosan, takut, tidak betah, dan banyak lainnya yang kadang tanpa sadar menjadikan alasan kuat untuk kita memilih berhenti berjuang.

Namun lepas dari itu, seorang pejuang jika mampu melalui semua itu, maka akan dengan pasti kesuksesan datang di depan mata. Berbeda dengan orang yang lalai dan suka main-main saja, ia hanya akan mencari kesenangan, berfoya-foya, mengahabiskan waktu dan materi, hingga ia lupa bahwa kehidupan yang sebenarnya telah menantang dirinya untuk menjadi manusia mandiri yang sukses dan mampu bertahan dalam kondisi apapun hingga ia akan kewalahan karena hancur di kemudian hari.

Siapapun kita, tetaplah berjuang untuk mencapai apa yang kita butuhkan, untuk kebahagiaan masa mendatang. Jika semangatmu kendor, motivasimu hilang, barangkali hal ini akan membuatmu ingat kembali dan mau berjuang lebih kuat lagi:

Mengingat Niat

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal ini yang biasanya paling mujarab untuk perantau. Mengingat kembali niat awal sebelum merantau biasanya akan membuat semangatnya bangun lagi. Terkadang tak bisa dipungkiri, semangat kita hilang untuk memperjuangkan masa depan, karena kita terlalu asyik bermain saja. Menemui teman baru dan lingkungan baru membuat seseorang penasaran hingga maunya jalan-jalan terus mencari tahu. Setelah lelah, kekurangan materi ia baru sadar bahwa ia sedang jauh dari keluarga. Akhirnya hal itu membuat sedih dan sebagainya. Setelah kesedihan itu menimpa, ia stres dan akhirnya merambat pada cara belajarnya dan berjuangnya untuk masa depan jadi lengah.

Padahal mulanya niatnya sangat baik dan unggul. Ingin sukses dll. Maka andaikan setiap hari dalam perjalanannya ia mengingat niat itu, insyaAllah daya belajar dan berjuangnya akan kembali bangkit dan seperti saat awal ia bergembira memulai memperjuangkan yang dicita-citakan.

Membayangkan Kehidupan Masa Depan

Tak ada orang yang punya cita-cita mempunyai masa depan suram. Semua orang ingin sukses dan memiliki masa depan cerah. Namun kembali lagi pada pribadi masing-masing, apakah ia akan berusaha untuk sukses atau memilih main-main saja pokoknya senang. Seseorang yang sudah lelah biasanya karena dia terlalu over dalam berjuang. Harusnya dalam berjuang kita biasa-biasa saja, santai, namun disiplin dan pasti serta percaya dibumbui dengan doa. Bukan berlari lalu lelah, tapi melangkah dengan pasti namun terus hingga ujung.

Jika kamu sudah lelah belajar atau berjuang. Coba deh bayangkan masa depan mu yang penuh dengan kebahagiaan. Bersama keluarga, orang-orang tercinta tanpa harus sibuk lagi ke sana- ke sini karena mau berjuang menghidupi mereka. Kalau masa muda kita sudah berjuang sungguh-sungguh, insyaAllah di masa tua kita tinggal petik hasilnya.

Tinggal pilih, mau bersibuk di masa muda atau nanti di masa tua?

Bertekad Meraih Perubahan

Perubahan itu diraih. Keinginan menciptakan perubahan lebih baik dalam keluarga, sosial, dan ekonomi adalah kemauan banyak orang. Kembali lagi, kalau kita mau bersusah payah di awal, maka kita akan mendapatkan manis dan nyaman diakhir, tetapi jika bermalas di awal maka kita tak dapat apapun di masa mendatang. Ingatlah, waktu tak akan pernah kembali lagi. Berjuanglah dengan baik dan sungguh-sungguh, ingatlah ada banyak orang yang sedang menunggu keberhasilanmu, banyak orang yang kau pertaruhkan dalam sepanjang perjalananmu. Jangn lelah, jangan bosan, dan jangan menyerah.

Jangan Lupa, Nasib ditangan Anda!

Ingat, kau tidak sedang memperjuangkan dirimu sendiri, namun banyak orang yang mempertaruhkan kehidupan mereka disepanjang perjuanganmu, maka perjuangkan kesuksesanmu untuk dirimu, mereka, dan masa yang akan datang. Meraih bahagia bersama setelah kau berjuang dengan lelah dan bosan. Ingat, kesuksesanmu ada di tanganmu, bukan orang lain. Silakan pilih, mau berjuang sekarang dengan mempertaruhkan keringat dan lelah untuk masa depan cerah, atau bersenang-senang dan lalai saja namun bersusah payah di masa tua.


*Rara Zarary, penulis antologi puisi & cerpen, Hujan Terakhir.