sumber foto: www.google.com

Dalam tradisi lebaran pada masyarakat Jawa, terdapat istilah kupatan yang diselenggarakan kurang lebih seminggu setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kupatan berasal dari kata kupat atau yang dalam bahasa Indonesia berarti ketupat.

Ketupat merupakan makanan yang berasal dari beras dan diolah sedemikian rupa menyerupai lontong. Hanya saja wadah yang digunakan bukan daun pisang melainkan daun kelapa yang masih muda atau janur, yang kemudian dianyam berbentuk kotakan.

Ketupat biasanya diaplikasikan dengan berbagai olahan sayur seperti opor, lodeh, kikil, pecel, dan banyak lainnya. Namun tahukah anda, mengolah kupat yang enak dan dapat bertahan lama cukuplah mudah. Berikut ini beberapa langkah untuk menghasilkan kupat yang enak dan dapat disimpan lebih lama.

  1. Memilih bahan beras yang tepat

Agar ketupat yang dihasilkan enak dan tahan lama, pastikan anda memilih beras dengan kualitas yang baik. Setelah itu cuci beras dengan bersih dan lakukan perendaman kurang lebih selama 30 menit, kemudian tiriskan. Langkah tersebut dilakukan agar ketupat yang dihasilkan bertekstur lembut dan tidak cepat basi.

  1. Pilih janur yang masih segar

Pemilihan janur yang digunakan untuk pembungkus ketupat juga merupakan hal penting. Sebisa mungkin pilihlah daun yang masih segar dan muda, sehingga mudah saat dianyam dan tidak mudah patah. Jangan lupa untuk menganyam janur dengan rapi dan rapat, agar ketupat yang dihasilkan bersih dan padat.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
  1. Perhatikan saat melakukan pengisian beras

Isikan beras yang sudah dibersihkan tadi ke dalam anyaman janur yang sudah dibentuk mengotak tadi. Takaran yang tepat adalah 1/3 – 2/3 dari tinggi bungkus ketupat. Hal tersebut agar ketupat yang dihasilkan pas, karena jika diisi terlalu banyak maka hasilnya ketupat akan mengeras dan kurang matang. Begitu juga sebaliknya, ketupat akan lembek jika diisi beras dengan takaran terlalu sedikit.

  1. Rebus dengan panci besar

Proses selanjutnya adalah perebusan. Agar ketupat yang dimasak dapat matang dengan sempurna, maka pilihlah panci dengan ukuran yang besar. Beri air yang cukup dan masukkan ketupat saat air telah mendidih. Jika air mulai menyusut, sebaiknya tambah dengan air mendidih pula, agar suhu rebusan ketupat tetap stabil. Anda juga dapat mengganti air biasa dengan perasan santan saat perebusan, untuk menghasilkan cita rasa gurih pada ketupat.

  1. Ketika ketupat baru matang

Celup-celupkan ketupat yang baru matang ke dalam air yang mendidih, setelah itu siram dengan air biasa. Gantung ketupat agar sisa air yang berada di dalam ketupat menetes. Karena sisa air yang mengendap di dalam ketupat akan menyebabkannya cepat basi.

  1. Tepat saat menyimpan

Jika anda membuat ketupat dengan jumlah yang banyak dan tidak ingin langsung menghabiskannya. Maka simpan dengan baik sisa ketupat ke dalam kulkas. Caranya adalah dengan membungkus ketupat dengan plastik terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal tersebut bertujuan agar ketupat tidak kering karena suhu yang dingin.

  1. Cara penyajian

Jika ingin menyajikan ketupat pastikan dalam keadaan dingin atau tidak panas. Potong ketupat secukupnya saja, karena ketupat yang masih terbungkus lebih awet dibandingkan dengan yang sudah dipotong-potong. Jika anda mengambilnya dari kulkas, maka kukus (bukan direbus) terlebih dahulu untuk menghangatkannya kembali.


Ditulis oleh Anik Wulansari disarikan dari berbagai sumber