IMG_20160603_224836Oleh: Ustadz Ainur Rofiq

الحمد لله الخالقِ المعبودِ الرازقِ المعبودِ المحيدِ للخقوقِ والمحدودِ . احمده على نِعَمِهِ التي لا يَسْتَوْعِبُهَا الأَعْدَادُ ولا يَنْهَضُ بالشكر العباد. اشهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المبعوث إلى جميع المخلوق .

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وعلى أله وصحبه . صلاةً لاغايةَ لإمْدَاد  ولامنتهى, أما بعده . فيا أيها الناس إتقوى الله حق تقاته وذروا الفواحش ما ظهر وما بطن.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Ketahuilah, termasuk salah satu sifat yang erat pertaliannya dengan melakukan atau mengamalkan ketakwaan kepada Allah swt. adalah sifat ar-ribath (الرباط) . Secara bahasa ar-ribath ini bermakna bersiap siaga. Tetapi kalau ditelusuri secara istilah dan diartikan secara seksama, akan menuntut sebuah tindakan, sikap, atau perilaku yang konkrit . Allah Swt. memerintahkan kepada hamba-Nya, kepada orang-orang mukmin di akhir surat Ali Imron ayat 200 sebgaiaman berikut:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wahai orang-orang beriman bersabarlah kamu sekalian dan kuatkanlah kesabaranmu serta  tetap bersiap siagalah dan bertakwalah kepada Allah agar kamu sekalian menjadi orang-orang yang beruntung.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Ar-ribath adalah orang yang melazimkan dirinya untuk selalu taat kepada Allah swt. tanpa ada sesuatu apapun yang menghalanginya, tanpa ada satupun yang membatasinya. Maka, jika seseorang mengikatkan dirinya dengan ini, ia akan disebut sebagai al-Murabith.

Al-Murabith semuanya berada dalam kebaikan, ia tidak mengkhususkan suatu kebaikan dalam kebaikan yang lain. Karena semua kebaikan itu adalah jalan Allah atau sabilillah. Dan jalan Allah itu artinya adalah semua syariat yang telah dibebankan oleh Allah terhadap hamba-Nya untuk diamalkan.

Murabith, jalan Allah yang ditempuh tidaklah dikhususkan terhadap sesuatu kemudahan saja. Juga tidak dikhususkan hanya sesuatu yang merepotkan seperti jihad fi sabilillah. Namun semua sikap yang dimiliki oleh orang mukmin ada kemungkinan dan ada pintu untuk menembus makna takwa melalui sikap ar-ribath ini.

Contoh yang sangat sederhana untuk menggambarkan perilaku berupa ribath ini. Yaitu Rasulullah saw. suatu ketika pernah bersabda ketika beliau menunggu masuk waktu salat, setelah melakukan salat lainnya. Inilah contoh konkrit dari perilaku ribath. Kita sama-sama mengetahui dan membaca dalam beberapa pendapat fuqoha’ umumnya bermadzhab Syafi’i. Yang berkenaan dengan perilaku ribath ini dalam perilaku salat misalnya pada suatu kondisi tertentu ada orang yang terlalu lelah, dia mengantuk ingin tidur tetapi waktu salat duhur sudah masuk. Maka hukum fikih menyebut, jika dia berprasangka tidurnya akan lama dan tidak akan bangun sepanjang waktu duhur. Maka wajib baginya untuk salat terlebih dahulu sebelum tidur. Haram hukumnya tidur sebelum salat dalam keadaan itu.

Tetapi kalau dia berprasangka nanti di tengah jalan (sepanjang waktu duhur) insyaallah bisa bangun. Lalu dia tidur dan belum melakukan salat, maka hukum tidur itu makruh karena belum mendahulukan salat.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam satu contoh yang lain, bahkan Imamuna An-Nawawi berpendapat. Juga dalam keadaan tertentu, jika ada orang yang ingin bepergian jauh bertepatan dengan hari jumat, pada kondisi desa dan masyarakat misalnya tidak lebih dari 40 orang maka kalau perjalanan ini kira-kira memakan waktu, mengalahkan waktu jumatan maka tindakan fikih melarang.

Perjalanannya harus di undur untuk mengikuti ibadah jumat. Nanti setelah ibadah jumat boleh melakukan perjalanan. Ini semua adalah tindakan atau perilaku ar-ribath.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Diriwayatkan oleh Rasulullah saw. bahwa keadaan ribath ini adalah keadaan mukmin yang paling baik. Dimana setiap insan apabila ia wafat, maka seluruh amalnya akan terputus kecuali orang yang mempunyai predikat al-murabith. Karena menurut beliau, orang yang murabith ini amalnya akan terus-menerus sampai yaumil qiyamah dan dia akan diselamatkan dari siksa kubur.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Untuk menjadi orang yang mempunyai predikat al-murabith memang tidak mudah. Karena harus bersusah payah mengaitkan kesabaran, mengaitkan perilaku ar-ribath ini. Perlu kesabaran secara rohani dan jasmani karena ia adalah tindakan yang konkrit untuk menyongsong kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh Allah swt.

Maasiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam hadis yang singkat, pesan hadis beliau mencontohkan ar-ribath dengan salat ini, tampaknya beliau ingin menekankan sebuah sikap sabar. Ingin menguatkan keimanan seseorang dengan tindakan bersabar menunggu salat. Karena kita tahu bahwa perbuatan, pekerjaan yang paling membosankan, menuntut energi kesabaran yang paling tinggi adalah pekerjaan menunggu.

Karena itu kalau kita bisa mengaitkan kesabaran kita dalam hal beribadah taat kepada Allah swt. Faa insyaallah kita akan diberi kemudahan-kemudahan dan pertolongan oleh Allah swt.

Dalam akhir ayat Allah Swt. mengatakan, wattaqullaha la’allakum tuflihun. Dan bertakwalah kalian semua kepada Allah agar kalian semua menjadi orang yang beruntung. Itu artinya dalam semua hal ini, jadikanlah Allah sebagai pelindung, penolong, dan satu-satunya Dzat yang kita takuti.

Dan inilah diantara arti firman Allah yang disebutkan dalam surat al baqoroh.

واستعينوا بالصبر و الصلاة

Bersabarlah kalian semua dan jadikanlah sabar dan salat itu sebagai penolongmu. Alhasil kita akan mendapat keselamatan, kebahagiaan, barokah, dan keberuntungan dalam hidup baik di dunia atau di akhirat nanti.

Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita ke jalan-Nya sehingga kita dapat melaksanakan syariat ini dengan sebaik-baiknya.

جعلنا الله وإياكم من الفائزين الأمنين. والله يقول وبقوله يهتد المهتد ون . أعود بالله من الشيطان الجيم . بسم الله الرحمن الرحيم . من عمل صالحا فلنفسه ومن اساء فعليها وما ربك بظلام للعبيج . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلأٓيَةِ    وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


*Pengajar di Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng