Pelantikan kepengurusan baru periode 2018/2019 Kudaireng dan Kubahireng, di Masjid Ulil Albab Tebuireng, Kamis (16/8/2018). (Foto: Kopi ireng)

Tebuireng.online- Bertepatan dengan malam kemerdekaan, Kudaireng (Kumpulan Da’i Tebuireng) dan Kubahireng (Kumpulan banjari dan Hadrah Tebuireng) melantik pengurus baru untuk periode 2018/2019 pada Kamis (16/08/2018). Acara yang digelar di Masjid Ulil Albab ini dimulai pukul 20.30 WIB dan berakhir pukul 23.00 WIB.

Keunikan dalam acara ini adalah nuansa merah putih. Dekorasi dan iringan musik rebana bernuansa kemerdekaan. Background panggung dihias dengan selambu berwarna merah putih sesuai dengan momen malam kemerdekaan ini. Seperti yang dikatakan Seto, salah satu peserta pelantikan, “keunikan acara ini ya, nuansa merah putih. Kemerdekaan,” singkatnya.

Tim Kubahireng dalam beberapa jeda pergantian sesi acara tidak hanya mendendangkan lagu-lagu shalawat seperti tim banjari yang lainnya. Tetapi mereka juga melantunkan lagu-lagu nasional yang dihias dengan gaya musik rebana.

Ali Musthofa, pembina Kudaireng, dalam sambutannya menyampaikan tentang pencarian ilmu itu harus dilakukan dengan bersusah payah. Sebelumnya beliau mengutip satu bait dalam Kitab Alala; تَمَنَّيْتَ اَنْ تُمْسِىَ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا ۞ بِغَيْرِ عِنَــــاءٍ وَالْجُنُـــوْنُ فُـنُوْنُ “kalo ingin menjadi ahli ilmu itu harus soro (bersusah payah) dulu,” ungkap beliau menjelaskan makna singkatnya.

Sebelum menyampaikan mauidhoh hasanah sebagai pembicara, KH. Agus Maulana, ikut bernyanyi bersama hadirin akan lagu kemerdekaan. Sorak ramai terasa memenuhi masjid Ulil Albab ketika itu diiringi dengan tabuhan rebana oleh Kubahireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Mondok biyen iku rek untuk khidmah. Khidmah pada kiainya (mondok dulu itu untuk mengabdi kepada kiainya)” ujar Pengasuh Pesantren Al Muhsinin Cukir tersebut menjelaskan akan salah satu tujuan mulia belajar di pesantren.

Dalam penyampaian pesan akhir, beliau memotivasi para santri untuk selalu bersungguh-sungguh terutama ketika masih belajar di pesantren, “bersungguh-sungguhlah ketika kalian di pesantren,” pungkasnya.

Acara ini berlangsung sangat meriah yang dihadiri oleh sekitar 500 santriwan dan santriwati. Serta beberapa tamu undangan, salah satunya adalah H. Lukman Hakim dan Ustadz Iskandar.


Pewarta: Ananda Prayogi

Editor/Publisher: RZ