Salah satu peserta melakukan presentasi di ujian seminar hasil Kuliah di Luar Kampus (KDLK) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung B Unhasy pada Minggu (21/07/2024). Foto: ilvi
Salah satu peserta melakukan presentasi di ujian seminar hasil Kuliah di Luar Kampus (KDLK) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung B Unhasy pada Minggu (21/07/2024). Foto: ilvi

Tebuireng.online- Sebanyak 680 mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengikuti ujian seminar hasil Kuliah di Luar Kampus (KDLK) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung B Unhasy pada Minggu (21/07/2024). Ahmad Heru Mujianto, M.Kom., ketua panitia KDLK MBKM Unhasy menerangkan, Kuliah di Luar Kampus (KDLK) merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Menurutnya, tujuan dari pelaksanaan Kuliah di Luar Kampus adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu di masyarakat, serta dapat belajar dari lingkungan, masyarakat sekitar, sehingga dapat menambah pengalaman dan wawasan. Dosen sistem Informasi itu mengaku bersyukur, KDLK MBKM yang dilakukan oleh 30 kelompok sejak 29 April 2024 hingga 12 Juli 2024 itu berjalan lancar, bahkan mendapat respon positif dari masyarakat setempat.

“Bahkan beberapa desa yang ditempati oleh mahasiswa berharap pelaksanaan KDLK MBKM ini dapat diperpanjang lagi, karena masyarakat sangat senang dengan kedatangan mahasiswa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Heru itu mengungkapkan harapannya terhadap KDLK MBKM mahasiswa Unhasy yang akan datang, dapat memberikan kontribusi yang lebih untuk masyarakat serta lingkungan sekitarnya.

“Semoga program-program yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh mahasiswa di desa yang mereka tempati dapat terus dikembangkan dengan menjalin komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat, meskipun mereka saat ini tidak lagi melaksanakan KDLK MBKM di desa tersebut,” pungkasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di sisi lain, Dr. Arisni Kholifatu Amalia Shofiani, M.Pd., penguji kelompok 18 KDLK Desa Ngampungan Kecamatan Bareng, saat diwawancarai menerangkan terdapat 2 aspek penilaian yang telah ditentukan oleh tim ujian seminar hasil. Aspek yang pertama adalah terkait isi laporan dan aspek kedua adalah penyajian laporan.

Pada aspek pertama, penguji mengoreksi kesesuaian laporan dengan format panduan penulisan laporan di MBKM, dilanjut dengan analisis masalah, kesesuaian dengan fokus, lokus, dan modus, dilanjut penilaian dari segi kualitas program, serta ketepatan metode pelaksanaan.

Selain itu, dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) itu juga menerangkan bahwa akan terdapat luaran atau capaian dari program KDLK MBKM yang telah dijalankan mahasiswa-mahasiswa.

“Nantinya di akhir terdapat luaran atau capaian bisa menjadi prosiding buku, ataupun artikel tergantung dengan kesepakatan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ataupun Dosen Pembimbing Akademik (DPA),” tutupnya.

Baca Juga: Dukung Progam Kuliah di Luar Kampus MBKM, Unhasy Lepas 668 Mahasiswa

Pewarta: Ilvi Mariana