tebuireng.online– Kamis, (12/11/2015), Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Pesantren Tebuireng menyelenggarakan acara Seminar Ilmiah ke-Aswaja-an. Acara yang digelar di lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim ini, diikuti oleh seluruh siswa/i dan jajaran guru. Dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid, Juga menghadirkan Dr. KH. Musta’in Syafi’ie dan KH. Abdurrahman Navis, Lc. Mhi sebagai narasumber seminar.

Adapun tema dalam acara ini adalah “Membentuk Generasi NU Masa Depan yang Khoiru Ummah”. Dalam acara ini, para siswa/i sangatlah antusias dalam mengikutinya. Pasalnya, acara yang dibuka dengan persembahan pidato gaya Gung Tomo oleh siswa/i MAS ini membuat acara semakin penuh makna. Ailatul Maula siswi kelas X PK merupakan salah satu siswi yang mempersembahkan pidato bak Bung Tomo mengobarkan semangat para pejuang.

“Tujuan dari acara ini adalah untuk membekali para siswa/i tentang aswaja,” tutur Ustadz Muhammad Sholahuddin selaku Kepala Sekolah MASS dalam sambutannya. “Selain itu, acara ini juga untuk membentengi para siswa/i untuk menjadi penerus perjuangan alim ulama’ seperti tema yang ada,“ tambah beliau.

Pesantren Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid menuturkan bahwa NU ikut memperjuangkan Republik Indonesia. “NU juga menerima pancasila, karena pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam,” tutur beliau dalam sambutan pembukaan acara tersebut.

Dalam acara ini, Ketua Aswaja NU Center PWNU Jatim, KH. Abdurrahman Navis memaparkan tentang makna dan asal usul dari Aswaja itu sendiri. Dalam pemaparannya, Beliau juga menuturkan bahwa ada 3 golongan yang tidak termasuk dalam aswaja yakni khawarij, muktazilah dan syi’ah. Sedangkan KH. Musta’in Syafi’i sendiri menjelaskan tentang Ahlussunnah wal Jamaah versi NU. (ifana/abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online