Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) hadir membedah buku Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Indonesia, di gedung A Unhasy. (foto: helfi)

Tebuireng.online— Acara Seminar dan Bedah Buku Hadratusysyaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Indonesia, sukses digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) pada Senin (26/05/2025) di Aula Gedung A Unhasy. Acara ini bagian dari Launching Pusat Kajian Hadratusysyaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari di Unhasy, yang pembukaannya diresmikan dengan simbolis memukul gong oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng yang juga penulis buku Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam, yaitu KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Unhasy, Dr. H. Abdullah Aminuddin Aziz M.Pd.I, menyampaikan bahwa adanya acara ini merupakan momentum untuk hijrah menuju izzah yang sesungguhnya. “Profil unggulan yang sedang kita jalankan sekarang ada dua, yakni pemikiran Hadratusysyaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Kewirausahaan,” ungkapnya.

Peluncuran ini dilatarbelakangi oleh kedua hal tersebut selalu dipertanyakan ketika akreditasi. Sehingga setelah dirundingkan bersama dengan jajaran rektor Unhasy, disepakatilah hasil keputusan untuk mendirikan sebuah pusat kajian Hadratusysyaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari. Tujuannya adalah untuk membina dan mempertahankan identitas asli Unhasy sebagai satu-satunya kampus yang mengkaji pemikiran-pemikiran Hadratusysyaikh. Sebab makin majunya perkembangan zaman, hal ini dirasa perlu untuk membekali mahasiswa dengan keteladanan Hadratusysyaikh yang relevan dengan masa sekarang.

Baca Juga: Alasan Berdirinya Pusat Kajian Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari

Dalam sesi diskusi, Gus Kikin menekankan pentingnya menyatukan seluruh elemen masyarakat di Indonesia. “Bagi saya sendiri, ini merupakan sesuatu yang sangat mahal bisa berada di tengah tengah NU. Bukan hanya sekedar perlu tapi harus ikut berorganisasi dan berkecimpung didalamnya,” tutur Ketua PWNU Jawa Timur tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Proses pemukulan gong sebagai simbolis resmi dibukanya Pusat Kajian Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, di Unhasy. (foto: helfi)

Sebelumnya, Gus Kikin menceritakan perjalanannya dalam menciptakan buku tersebut. “Waktu itu saya masih menyisakan pemikiran, sebenarnya Tebuireng ini apa? Apa yang ditinggalkan Hadratusysyaikh disini? Hingga akhirnya saya menyusuri buku-buku beliau,” terang pengasuh Pesantren Tebuireng tersebut.

Baca Juga: Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Jadi Mediator Masyarakat

Gus Kikin secara tekun mempelajari buku-buku karya Hadratusysyaikh. Beliau meyakini bahwa pasti ada sesuatu yang berharga di dalamnya. Kesungguhannya berbuah hasil ketika seorang mahasiswa UIN Jakarta, Ashari El Bahri, yang sedang menyusun tesis, mencetak buku tersebut dan memberikannya kepada Gus Kikin. Hingga kemudian beliau bisa menyempurnakan isi buku tersebut.

Buku Hadratusysyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Indonesia ini membahas tentang biografi dan gagasan KH. M. Hasyim Asy’ari, sang pendiri Nahdlatul Ulama dan tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan persatuan umat Islam. Yang mana kehadiran buku ini memberi pengaruh dalam refleksi pemikiran umat Islam di Indonesia.



Pewarta: Helfi Livia Putri
Editor: Rara Zarary