Narasumber Gelar Wicara “Urgensi Website Lembaga Pesantren sebagai Media Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin”, Ubaidillah dan Syaifullah dipandu moderator Fatchurrahman Karyadi dalam rangka peluncuran website tebuireng.online dan tebuireng.ac.id di Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3 pada Senin (14/08/2017). (Foto: Ali Zaki)

Tebuireng-.online— Untuk mengabarkan kepada Keluarga Besar Pesantren Tebuireng tentang adanya website baru, Pesantren Tebuireng dan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng meluncurkan situs tebuireng.online dan tebuireng.ac.id.

Acara yang dikemas dengan Gelar Wicara bertema “Urgensi Website Lembaga Pesantren Sebagai Media Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin” itu dilaksakan di  Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3 Tebuireng Jombang pada Senin (14/08/2017) pagi.

Selaku moderator, Fathurrochman atau yang biasa disapa Atunk mengatakan bahwa Tebuireng Online ini bukan barang baru. Ia yang dulu juga merupakan kru Tebuireng Online, Majalah Tebuireng, dan Pustaka Tebuireng itu, mengingat-ingat tentang pengalamannya dulu selama berjuang di Unit Penerbitan Pesantren Tebuireng. Ia berharap tak ada lagi pergantian domain yang dapat memperlambat masyarakat dalam mengakses.

Narasaumber pertama, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, mengatakan, di era digital sekarang ini, banyak sekali tantangannya ke depan. Ia mengatakan, hari ini pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta orang, separuhnya adalah remaja. Jika mereka menggunakan konten yang negatif maka akan membawa dampak buruk ke depan.

“Di area digital, Alhamdulillah Tebuireng sudah lengkap dan bagaimana sekarang untuk memanfaatkan dengan benar,” ungkap lelaki yang pernah berkecimpung di beberapa media tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Pemilik media kebanyakan bukan dari kalangan agamawan. Ide-ide yang ditayangkan pesantren banyak yang di copy oleh TV Nasional,” tutur alumnus SMP A. Wahid Hasyim dan MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng tersebut.

Ia menjelaskan bahwa website di Tebuireng harus dapat menjadi sarana informasi dan energi positif untuk menyebarkan konten-konten positif sehingga bisa menjadi sarana dakwah Islam Rahmatan lil Alamin. “Siapa yang akan merebut informasi maka dunia akan maju ke depan,”pungkas mantan pengurus PP IPNU Pusat tersebut

Narasumber kedua, Syaifullah, mengatakan bahwa Tebuireng memiliki segala-galanya yang diperlukan dalam pengembangan teknologi informasi dan literasi, seperti alumni yang sangat banyak, mempunyai radio, majalah, website, perpustakaan, serta penerbitan buku.

“Wakil pengasuh Tebuireng juga mempunyai TV. Kalau mau membandingkan di pondok lain, Insyaallah di pondok lain tidak seperti ini,” ungkap Redaktur Pelaksana Majalah Aula itu.

Alumnus Pesantren Nurul Islam Karangcempaka Bloto Sumenep itu, berpesan agar tim redaksi website Tebuireng, baik tebuireng.online maupun tebuireng.ac.id harus berbeda dengan yang lain. Ia mengajak para kru agar terus menciptakan inovasi di dalam penyediaan konten-konten, agar tidak kalah dengan media-media yang lain.

“Konten di pesantren sudah banyak, tinggal bagaimana kita mengolah. Budaya inovatif jika diteruskan akan menjadi baik. Optimalisasinya yang penting. Alumni Tebuireng sekitar 5 juta. Konten-konten baru pasti tersedia. Tinggal bagaimana cara cerdik menggunakan konten yang disukai seseorang,” pungkas Pimred website PWNU Jatim itu.

Gelar Wicara ini merupakan rangkaian acara peluncuran wesite Pesantren Tebuireng (tebuireng.online) dan website Ma’had Aly Hasyim Asy’ari (tebuireng.ac.id). Dua website baru itu diluncurkan secara resmi oleh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.


Pewarta:            Izzatul Mufidati

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin