Bersantai dengan minum teh atau kopi jadi pilihan pekerja. (sumber: freepik)

Ngopi atau ngeteh menjadi salah satu pilihan sebagian banyak orang untuk memberi jeda dalam beraktivitas. Banyak dari kita mungkin mengalami momen ketika pekerjaan menumpuk, deadline semakin dekat, dan kepala terasa semakin berat oleh beban yang menanti. Dalam situasi seperti ini, banyak dari kita yang mencari cara untuk tetap fokus dan menjaga energi tetap terjaga.

Dua minuman yang sering jadi pilihan utama di saat-saat penuh tekanan ini adalah kopi dan teh. Fenomena konsumsi kopi dan teh sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari banyak pekerja yang sibuk, namun pertanyaan besarnya adalah, mana yang lebih baik? Apakah kopi yang memberikan dorongan energi instan, atau teh yang lebih ringan dan menenangkan? Mari kita telaah bersama dampak dari keduanya terhadap tubuh, emosi, kesehatan, dan kenyamanan kita.

Baiknya Minum Kopi atau Teh?

Kopi telah menjadi minuman yang sangat identik dengan pekerja keras dan produktivitas. Bagi banyak orang, pagi hari tidak lengkap tanpa secangkir kopi yang pertama. Kandungan kafein dalam kopi, yang bekerja sebagai stimulan, memberikan dorongan energi yang cepat dan meningkatkan kewaspadaan. Kafein meningkatkan produksi dopamin, neurotransmitter yang berperan dalam perasaan bahagia dan motivasi, sehingga tidak jarang seseorang merasa lebih bersemangat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk.

Namun, meskipun kopi dapat memberikan dorongan energi yang cepat, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Konsumsi kopi yang berlebihan atau di waktu yang tidak tepat dapat memicu kecemasan dan memperburuk stres. Kafein berfungsi dengan cara merangsang sistem saraf pusat, yang dalam beberapa orang justru dapat meningkatkan detak jantung, menimbulkan perasaan gelisah, atau bahkan menyebabkan insomnia jika dikonsumsi pada sore hari.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Manfaat Kopi Menurut Para Sufi, Salah Satunya Usir Jin

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memperburuk kecemasan pada orang yang sudah rentan terhadap gangguan kecemasan. Dalam situasi stres tinggi, alih-alih menenangkan tubuh dan pikiran, kopi justru dapat memperburuk efek stres dan ketegangan emosional.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Psychopharmacology, konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan tingkat kecemasan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap efek stimulan ini. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki riwayat kecemasan mungkin merasa “terbakar” lebih cepat ketika mengandalkan kopi untuk meningkatkan energi. Pengaruh tersebut bisa jadi menyulitkan kita untuk berpikir jernih dan mengelola beban kerja secara efektif.

Berbeda dengan kopi, teh dikenal lebih ringan dan memiliki beragam jenis dengan kandungan kafein yang lebih rendah. Meskipun teh juga mengandung kafein, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan kopi. Sebagian besar orang menganggap teh sebagai minuman yang lebih menenangkan dan cocok untuk dinikmati dalam momen-momen penuh stres. Fenomena ini bisa terlihat jelas di kalangan pekerja yang merasa lebih nyaman menyeruput teh di tengah hari yang padat daripada mengandalkan secangkir kopi.

Teh, khususnya teh hijau, memiliki kandungan L-theanine, asam amino yang dapat memberikan efek menenangkan dan meredakan kecemasan. L-theanine membantu meningkatkan kadar serotonin dan dopamin dalam otak, dua neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan mood. Berbeda dengan kafein, L-theanine tidak menyebabkan lonjakan energi yang tajam, tetapi bekerja lebih halus untuk menjaga fokus dan ketenangan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Biological Psychology menemukan bahwa konsumsi teh hijau dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kewaspadaan secara bersamaan, berkat kombinasi antara kafein dan L-theanine. Teh juga menawarkan manfaat antioksidan, yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, banyak orang merasa bahwa teh dapat membantu meredakan ketegangan yang timbul akibat pekerjaan berat, tanpa menambah beban mental yang lebih besar.

Namun, ada yang berpendapat bahwa teh, dengan kandungan kafeinnya yang lebih rendah, bisa terasa kurang efektif jika dibandingkan dengan kopi dalam hal memberikan dorongan energi cepat. Beberapa pekerja yang membutuhkan kinerja maksimal dalam waktu singkat mungkin merasa teh tidak memberikan “keajaiban” seperti yang ditawarkan kopi. Meskipun begitu, bagi mereka yang lebih menghargai kenyamanan dan keseimbangan, teh bisa jadi pilihan yang lebih bijaksana.

Dampak pada Kesehatan dan Kenyamanan

Baik kopi maupun teh memiliki dampak kesehatan yang perlu diperhatikan. Kopi, dalam jumlah moderat, telah terbukti memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme, mengurangi risiko beberapa penyakit seperti Parkinson dan Alzheimer, serta memberikan efek perlindungan terhadap hati. Namun, konsumsi kopi yang berlebihan bisa berisiko, seperti meningkatkan tekanan darah, memperburuk masalah pencernaan (seperti asam lambung), dan menyebabkan gangguan tidur.

Baca Juga: Kopi; Ketika Otak Perlu Inspirasi 

Teh, terutama teh hijau, memiliki banyak manfaat kesehatan yang tidak kalah penting. Antioksidan dalam teh, seperti katekin, berperan dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan mempercepat penuaan. Teh juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. Sebagian besar orang juga merasa bahwa teh lebih ramah bagi perut, mengingat sifatnya yang lebih lembut dibandingkan kopi. Teh juga lebih cocok bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau merasa sensitif terhadap kafein.

Dari segi kenyamanan, teh cenderung lebih bisa dinikmati dalam berbagai situasi tanpa mengganggu kenyamanan tubuh. Kopi, meskipun enak untuk menemani sesi kerja, terkadang dapat menyebabkan perasaan cemas atau gelisah jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama bagi orang-orang yang sensitif terhadap kafein.

Kembali ke pertanyaan awal, apakah lebih baik minum kopi atau teh saat sibuk dengan pekerjaan dan stres? Jawabannya, tentu saja, bergantung pada kebutuhan tubuh dan preferensi individu. Jika tujuan utama adalah untuk memberikan dorongan energi cepat dan meningkatkan kewaspadaan dalam waktu singkat, kopi bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda lebih mengutamakan kenyamanan, ketenangan, dan stabilitas emosional dalam menghadapi stres, teh bisa jadi pilihan yang lebih sesuai.

Konsumsi kopi atau teh sebaiknya disesuaikan dengan waktu, kebutuhan tubuh, dan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. Untuk sebagian orang, kopi mungkin merupakan sahabat yang tak tergantikan di pagi hari, sementara bagi yang lain, teh lebih cocok untuk menemani sore hari yang penuh dengan kesibukan. Tidak ada pilihan yang mutlak lebih baik, yang terpenting adalah bagaimana kita mendengarkan tubuh dan mengenali bagaimana masing-masing minuman memengaruhi tubuh dan emosi kita.

Baca Juga: Hal yang Harus Diketahui Bagi Penikmat Teh

Kopi dan teh, meskipun keduanya mengandung kafein dan menjadi bagian dari rutinitas pekerja yang sibuk, menawarkan efek yang berbeda pada tubuh dan pikiran. Kopi memberikan dorongan energi cepat namun dapat meningkatkan kecemasan, sedangkan teh cenderung lebih menenangkan, cocok bagi mereka yang membutuhkan keseimbangan dalam menghadapi stres.

Pilihan antara kopi dan teh sangat bergantung pada kebutuhan individu, apakah lebih memilih stimulasi cepat atau kenyamanan yang lebih lembut. Yang paling penting, adalah menjaga konsumsi kedua minuman ini agar tetap moderat dan seimbang, sehingga manfaatnya bisa dirasakan tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan tubuh.



Penulis: Albii

Editor: Rara Zarary