
Oleh: Khoirun Nisa*
Sebagai salah satu pilar dalam menyiarkan agama Islam, dakwah memegang peran penting dalam menyebarkan ajaran dan nilai-nilai agama kepada masyarakat. Dalam melakukan dakwah, umat Islam mengacu pada dua sumber utama: Al-Qur’an dan Hadis. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi landasan dakwah Islami dari perspektif Al-Qur’an dan Hadis, serta bagaimana kedua sumber ini memberikan pedoman dan arahan bagi umat Islam dalam menjalankan misi dakwah mereka. Dakwah dalam Islam merupakan prinsip yang mendasar dan tak terelakkan bagi setiap individu yang menjalankan ajaran agama ini. Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad menjadi dua sumber utama dalam memahami landasan dakwah dalam Islam.
Al-Quran, sebagai pedoman utama umat Islam, memberikan arahan yang jelas mengenai pentingnya dakwah. Kitab suci ini menegaskan nilai-nilai kebijaksanaan, kesopanan, dan ketulusan dalam menyebarkan ajaran agama. Dakwah dalam perspektif Al-Quran bukanlah sekadar tentang menyampaikan pesan-pesan agama, tetapi juga tentang membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang dengan sesama manusia.
Hadits Nabi Muhammad SAW juga menjadi pedoman yang penting dalam memahami landasan dakwah. Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan bagi umat Islam, menunjukkan melalui tindakan dan perkataannya betapa pentingnya dakwah yang dilandaskan pada nilai-nilai moral dan etika yang tinggi. Dakwah yang dibawa oleh Nabi tidak pernah bersifat memaksa, melainkan menginspirasi dan memberikan contoh yang baik bagi yang lain untuk mengikuti.
Dari perspektif Al-Quran dan Hadits, dakwah bukanlah semata-mata tentang menyebarkan ajaran agama, tetapi juga tentang membimbing dan memberi inspirasi kepada sesama untuk hidup dalam kebaikan. Dakwah mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari kebersihan lingkungan hingga membantu sesama yang membutuhkan.
Baca Juga: Seni Berdakwah yang Mudah Diterima
Dengan demikian, landasan dakwah Islam dari perspektif Al-Quran dan Hadits menunjukkan bahwa dakwah adalah panggilan untuk hidup dalam kesantunan, kebijaksanaan, dan kesederhanaan. Melalui dakwah yang dilandaskan pada nilai-nilai ini, umat Islam diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi dunia dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Dakwah tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar.
Al-Qur’an sebagai Panduan Utama
Al-Qur’an adalah sumber utama dalam Islam yang memberikan pedoman, hukum, dan nilai-nilai moral bagi umatnya. Dalam konteks dakwah, Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk dan instruksi tentang bagaimana menyebarkan ajaran Islam dengan baik.
Selain itu, Al-Qur’an juga menekankan pentingnya menggunakan hikmah dan kebijaksanaan dalam melakukan dakwah.
Hadis sebagai Penjelas dan Implementasi
Hadis, sebagai catatan tentang perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah Muhammad SAW, juga memberikan banyak petunjuk dan pedoman dalam melakukan dakwah. Hadis-hadis tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari cara berinteraksi dengan masyarakat hingga strategi dakwah yang efektif.
Salah satu hadis yang menjadi pedoman dalam dakwah adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:
”Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala keduanya sedikit pun. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa keduanya sedikit pun”
Hadis ini menekankan pentingnya dakwah dalam Islam dan memberikan motivasi bagi umat Islam untuk terus menyebarkan ajaran yang benar dengan penuh keikhlasan dan keberanian.
Penerapan Landasan Dakwah dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari perspektif Al-Qur’an dan Hadis, terdapat beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melaksanakan dakwah secara efektif:
kesabaran dan Keteladanan: Sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Hadis, seorang dai harus memiliki kesabaran dan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran Islam.
hikmah dan Kebijaksanaan: Pentingnya menggunakan pendekatan yang bijaksana dan hikmah dalam berdakwah, sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.
Baca Juga: Pandangan Nabi tentang Dakwah di Era Digital
Ilmu dan Pemahaman yang Mendalam: Seorang dai harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama Islam dan pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur’an dan Hadis agar dapat menyampaikan ajaran Islam dengan benar.
Dengan menggabungkan pemahaman Al-Qur’an dan Hadis, para dai dan pendakwah dapat membangun strategi dakwah yang kuat dan efektif. Landasan ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana menyebarkan ajaran Islam dengan penuh hikmah dan kesabaran.
Kesimpulan nya, dakwah Islam adalah suatu panggilan untuk menyebarkan kebaikan, memberi inspirasi dan membawa manfaat bagi sesama manusia dengan memahami landasan dakwah dari perspektif Al-Qur’an dan hadits , umat Islam diharapkan dapat menjalankan tugas dakwah mereka dengan penuh kesadarannya, kebijaksanaan dan ketulusan demi menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
*Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.