Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan didampingi Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, H. Kikin Hakim Mahfudz berziarah ke Makam Gus Dur, Rabu (16/03/2016)
Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan didampingi Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, H. Kikin Hakim Mahfudz berziarah ke Makam Gus Dur, Rabu (16/03/2016)

tebuireng.online– Sehubungan dengan maraknya kasus terorisme dan narkoba, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan kunjungan ke beberapa pesantren di Jombang, Rabu (16/3/2016). Luhut didampingi oleh Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulloh Yusuf. Pesantren Tebuireng merupakan tujuan akhir dari kunjungannya di Jombang.

Awalnya Luhut bersilaturahim ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras. Luhut menganggap bahwa pondok pesantren merupakan pilar utama NU. Pengaruh NU sangat besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Luhut berharap agar NU bisa memberi pencerahan atau pengarahan kepada masyarakat agar menangkal radikalisme di Indonesia secara bersama-sama. Dewasa ini, terjadi carut-marut terorisme di daerah Timur Tengah, terutama Suriah. Luhut mengatakan, korban tewas di sana sudah mencapai 300.000 orang. Dia tidak ingin konflik tersebut menyebar sampai ke Indonesia.

“Saya berharap NU memberi pencerahan, lebih penting lagi NU bersama-sama menangkal radikalisasi di Indonesia. Mereka (teroris) mencoba masuk ke semua lini. Oleh sebab itu peran kiai sangat penting”, ujar Luhut di Tambak Beras seperti yang dikutip dari Bangsaonline.com.

Selain itu Luhut berharap para kiai juga berperan dalam mengawasi dana desa. Pada tahun ini, setiap desa menerima kurang dari satu Rp 1 miliar, namun pada tahun depan akan menerima Rp 1 miliar lebih. Dibutuhkan pengawasan dalam penggunaan dana tersebut agar tidak terselewengkan oleh pihak tertentu.

Menteri Luhut bersama H. Kikin di Ndalem Kesepuhan Pesantren Tebuireng.
Menteri Luhut bersama H. Kikin di Ndalem Kesepuhan Pesantren Tebuireng.

Luhut berharap pengawasan Ponpes tentang narkoba lebih ditingkatkan. Saat ini peredaran narkoba begitu pesat di semua lini. Beberapa hari yang lalu, seorang Bupati ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) karena telah menggunakan narkoba. Narkoba ia anggap lebih berbahaya dari terorisme, karena narkoba akan merusak generasi muda. Ketika generasi muda telah rusak maka negara ini akan rusak pula.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Usai mengunjungi Ponpes Bahrul Ulum, Luhut bergegas menuju Ponpes Denanyar, kemudian ke Pesantren Tebuireng. Luhut tiba di Tebuireng pukul 19.45 WIB dan langsung disambut oleh Wakil Pengasuh H. Kikin Hakim Mahfudz dan Sekretaris Pesantren Ir. H. Abdul Ghofar. Tak banyak waktu yang dihabiskan Luhut di Tebuireng, baru saja datang ia langsung menuju ke Makam Pesantren Tebuireng  untuk berziarah dan berdoa di pusara makam KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sambil menaburkan bunga.

Setelah berziarah Luhut mampir sejenak di Ndalem Kesepuhan untuk berbincang-bicang dengan wakil pengasuh dan sejumlah pengurus. Sayangnya kedatangan Luhut tak disambut oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang sedang tidak berada di Tebuireng, beliau masih sakit dan dirawat di Rumah Sakit Graha Amerta, Surabaya. Pukul 08.00 WIB Luhut langsung bertolak ke Bandara Juanda Surabaya dan terbang menuju Ibu Kota Jakarta. (masnun/abror)