tebuireng.online– Saling mengenal dan memahami satu sama lain adalah eksotisme sosial yang sulit tergantikan. Seperti yang dilakukan oleh enam mahasiswa dan dua mahasiswi asal Universitas Petra Surabaya yang berkunjung ke Pesantren Tebuireng (09/05/15). Keenam mahasiswa tersebut bermalam di Asrama Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, sedangkan dua mahasiswi bermalam di Asrama Pondok Pesantren Putri Tebuireng.
Mahasiswa-mahasiswi tersebut belajar memakai sarung dan mengerjakan shalat. Bertindak sebagai instruktur adalah Ustadz Muhammad S. Pribadi dan Ustadz Khoirul Falah. Mereka mengaku kesusahan saat mengunakan sarung yang sudah mereka bawa sejak dari rumah. “Kok sulit ya pakai sarung. Bagaimana caranya? Tolong saya diajari. Karena dari tadi saya coba kog melorot terus” ujar salah satu mahasiswa.
Sebelum tutorial shalat dilangsungkan, Ustadz Khoirul Falah menjelaskan maksud dari sembahyang sebagai mukoddimah. “Bahwa shalat itu adalah ibadah utama dan wajib dilakukan oleh setiap umat Islam yang mukallaf. Dalam Islam shalat wajib ada lima waktu: Shubuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya”, terang Ustadz Falah dalam uraian penjelasan shalat di depan para mahasiswa tersebut
Paginya (10/05) para mahasiswa tersebut melakukan dialog di Gedung Yusuf Hasyim Lt 2 seputar keagamaan bersama para mahasiswa Ma’had Aly Tebuireng dan segenap civitas Pesantren Tebuireng diantaranya adalah KH. Musta’in Syafi’i, Kepala Pondok Ustadz H. Ainur Rofiq, Wakil Kepala Pondok Ustadz Iskandar. Mereka tampak antusias saat mendapatkan penjelasan seputar khazanah Islam. Bahkan terjadi dialog interaktif antar kedua pemeluk agama.
Kunjungan kali ini adalah pertama kalinya mereka berkunjung ke pesantren. Meski tidak memahami secara utuh tentang esensi shalat, para mahasiswa asal Universitas Petra ini mengaku senang bisa mengenal Islam langsung pada pemeluknya. Mereka juga mengaku bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mengenal Islam secara obyektif dan seperti adanya, bukan dari sekedar prasangka atau praduga. (MSP)