ilustrasi membangun keluarga penuh kasih (kemenagaceh)

Kebutuhan komunikasi pada setiap individu merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupannya. Betapa tidak, untuk berhubungan dengan orang lain saja dibutuhkan komunikasi yang baik. Dalam hal ini, khususnya komunikasi antara orang tua dengan anak dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mengetahui, memantau serta mengarahkan perkembangan pada diri anak. 

Sebab sedewasa apapun anak masih benar-benar membutuhkan seseorang yang dianggapnya lebih dewasa sehingga dapat mengayominya dengan baik. Dengan menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien antara orang tua-anak ataupun sebaliknya diharapkan anak dapat berkembang dengan baik secara fisik maupun psikis.

Ayah dan Ibu adalah sosok pertama yang dikenal oleh anak dan ditiru bagaimana sifat dan perilakunya. Tak heran jika ada pepatah yang mengatakan bahwa “anak adalah cerminan dari orang tua”. Orang tua harus mampu memberikan perhatian yang besar dalam proses tumbuh kembang anak, salah satunya dari sosok ayah.

Nah, seperti yang kita ketahui bahwa sosok orang tua dalam keluarga adalah sebagai panutan dan sumber ilmu bagi anak. Dalam menyampaikan norma dan nilai kepada anak, cara berkomunikasi orang tua sangatlah penting. Sosok ibu adalah sosok yang dianggap memiliki peran penting dalam mendidik anak.Hal ini tidak menjadi alasan bagi ibu untuk tidak ikut serta dalam mendidik dan membangun hubungan yang baik dengan anak.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Manusia Butuh Berkomunikasi

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Seperti kisah yang saya alami sendiri saat ini terlihatlah dari bagaimana cara berkomunikasi ibu kepada saya, sering diam kalau berdua sama ibu. Ibu kayak malu gitu untuk memperlihatkan kasih sayang ke saya. Tapi sebenarnya memang sayang, tapi ibu saya itu bukan tipe orang yang memperlihatkan kasih sayangnya secara langsung.

Jadi biasanya komunikasi seputar kuliah, seperti bertanya begini, “gimana kuliahnya lancar apa nggak hari ini?”

“Gimana hari ini tugasnya banyak apa nggak?” dalam hal ini, kami jarang berkomunikasi dengan jenis bercerita.

Saya sendiri dari kecil itu dekat sama ayah dan ibu, tapi entah kenapa saya merasa nyaman kalau sama ibu. Saya sering pergi berdua sama ibu. Kayak dulu itu pulang pergi sekolah di antar sama ibu, terus kayak ke pasar itu selalu berdua sama ibu. Kalau komunikasi juga membahas hal hal yang receh yang buat saya dan ibu merasa bahagia dan kedekatan saya dan ibu semakin terjalin.

Kalau menurut saya bahwa keberhasilan saya dalam berprestasi dan mengenal diri sendiri adalah karena Ibu. Bagi saya sosok Ibu yang selalu mendukung saya dalam setiap hal mampu membantu saya dalam mewujudkan kesuksesan sejauh ini.

Ibu bagi saya itu selalu pertama. Ibu selalu bertanya ke saya dulu. Dan ibu aku tipe yang selalu mendukung apapun itu yang terbaik untuk aku, contohnya dipendidikan dan kesehatan. Setiap saya salah,Ibu mampu menempatkan diri agar aku tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dan yang terpenting, Ibu selalu menjadi pengamat setiap aku melakukan sesuatu dan selalu mendukung.

Kemampuan sosok Ibu menempatkan diri dalam berkomunikasi dengan anak sangatlah penting. Urgensi sosok Ibu sebagai panutan menjadi bukti bahwa bagaimana Ibu dalam membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak akan berpengaruh kepada perkembangan konsep diri anak. Anak yang memiliki kedekatan dan komunikasi yang baik dengan Ibu, akan lebih mampu memahami dirinya sendiri.

Untuk itu, komunikasi yang baik akan menghasilkan kedekatan batin dengan anak. Anak yang bahagia akan mampu lebih mudah dalam menerima dan memahami dirinya serta lingkungannya. Tidak perlu malu untuk mengungkapkan rasa sayang kepada anak, sebab anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.



Penulis: M. Haikal Dzikhrul Kholila

Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Hasyim Asy’ari.