Tebuireng.online- Pada era Gus Dur ada seorang pengamat ekonomi yang cukup handal, cerdas, lugas, dan tegas di negeri ini, ia rela melepas dunia bisnisnya yang begitu besar dan jabatan-jabatannya di perusahaan-perusahaan besar yang ada di negeri ini. Seseorang itu adalah Kwik Kian Gie, yang merupakan Menko Perekonomian di era Gus Dur.
Dalam pengakuannya, Kwik Kian Gie merasa mengenal Gus Dur cukup dekat dan sering bertukar pikiran dari diskusi-diskusi. Sudah sangat lama sebelum sama-sama aktif dibidang politik dan ketika Gus Dur sehat, Kwik Kian Gie menyebut Gus dur adalah orang besar. Kwik dan Gus Dur sudah sering berkomunikasi, Gus Dur sebagai pejuang pluralis yaitu ketika pengurus Konghucu meminta kepada Kwik Kian Gie untuk bersama-sama menghadap Gus Dur guna meminta dukunganya menyatakan Konghucu sebagai agama di Indonesia, Gus Dur langsung menerimanya dan mengatakan bahwa baginya kalau sekelompok orang meyakini nilai-nilai moralitas yang baik sebagai agama, maka bagi kelompok itu adalah agama.
Gus Dur dan Kwik Kian Gie memiliki hobi yang sama, yakni mendengarkan musik dengan mode orkes, yang digemari Gus Dur adalah simponi nomor 9 sehingga semua pemimpin dunia mengetahui tentang kegemaran Gus Dur akan musik klasik. Kegiatan politik Kwik Kian Gie bersama Gus Dur dialaminya pada tahun 1987 mereka menjadi anggota badan pekerja MPR, pada saat itu Gus dur tidak pernah menghdiri bebeapa rapat, Gus Dur tidak mau repot-repot buang waktu untuk mendengar kan omong kosong dalam persidangan sehingga Gus Dur hanya hadir ketika rapat rehap oleh karena itu Gus Dur minta dibreafing hal-hal penting yang di diskusikan pada saat rapat, dengan kecerdikannya Gus Dur melalui Kwik Kian Gie ia bisa selalu up to date mengenai hal apa yang menjadi permasalahan.
Keitika Kwik Kian Gie menjadi menko mendampingi Presiden Abdurahman Wahid dalam melakukan kunjungan ke negara-negara lain, Kwik Kian Gie menyaksikan dan merasakan kebesaran Gus Dur sungguh betapa ia dihormati sebagai seorang presiden namun juga seorang humanis universalis dan pluralis, menurut Kwik Kian Gie tidak pernah ada presiden sebelumnya dan tidak pernah ada presiden setelahnya yang mempunyai penasihat-penasihat internasional sangat terkenal, yang secara bersungguh-sungguh memberi nasihatnya secara ikhlas. Lama sebelum menjadi presiden, Kwik Kian Gie sudah mengenal Gus Dur diberbagai kesemptan, Kwik tidak pernah absen dalam pernyataan tautannya sebagai ketua dalam forum demokrasi, isinya selalu mecermikan pemikiran kebesarannya sebagai negarawan, maka bagi Kwik Kian Gie dan banyak orang tidak mengherankan ketika Gus Dur dicalonkan sebagai presiden.
Berikut penjelasan Kwik Kian Gie mengenai kebijakan Gus Dur sebagai presiden, “walaupun presiden mempunyai wewenangan dan hak prerogatif menyusun kabinet Gus Dur tidak akan meggunakan haknya secara mutlak kecuali untuk dua jabatan yaitu menteri agama dan menteri luar negri.”
Kwik Kian Gie sangat terkejut karena tidak menyangka kedudukan menko perekonomian diberikan kepada orang keturunan Tiongkhoa yang tidak mengganti namanya dan beristri orang belanda. Tentaang orientasi Gus Dur dalam bidang ekonomi bahwa peraturan pemerintah akan diberlakukan secukupnya, keadilan tidak bisa diperoleh dari kebijakan ekonomi yang sebanyak mungkin oleh mekanisme pasar atau libelarisme tetapi, tetap berlakunya mekanisme pasar dengan mekanisme seperlunya dan secukupnya oleh pemerintah.
Gus Dur sudah mengetahui bahwa keadilan tidak bisa dicapai dengan sekadar mekanisme pasar sebanyak mungkin, liberalisme yang dominan akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat namun disertai dengan ketidakadilan dan kesenjangan yang sangat besar pula. Setelah Kwik Kian Gie berfungsi sebagai menko perekonomian beberapa minggu ia diberikan arahan tentang kebiijakan dasar perekonomian yakni bahwa pemerintah harus adil sebagai garda terdepan dan membela ke adilan.
Menurut Kwik Kian Gie Gus Dur bukan hanya ustad dengan pendidikan yang tinggi di Bagdad dan Kairo tetapi ia juga membuktikan dirinya sebagai pemimpim yang tegas tetapi manusiawi. Kwik Kian Gie mendengar bahwa ustad Abdul Somad mengatakan kalau segala sesuatu tidak diserahkan kepada ahlinya tinggal tunggu kehancurannya, Kwik Kian Gie langsung teringat pada sikap Gus Dur kepada Kwik Kian Gie yang memberikan kewenanggan yang hampir mutlak kepada Kwik Kian Gie tentang pereknomian, pada setiap perundingan dengan negara asing Gus Dur selalu mengakan, ”saya tidak mengerti apa-apa tentang ekonomi tapi saya mempunyai jenderal ekonomi dengan menunjuk saya,” jelas Kwik Kian Gie, mengenang Gus Dur.
*Hal ini diungkap langsung oleh Kwik Kian Gie saat memberi testimoni sebagai sahabat sekaligus menteri di era Gus Dur, dalam Haul ke-9 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Ahad (16/12/18).
Pewarta: Yasinta
Editor/Publisher: RZ