Para peserta Khitanan Massal menaiki becak hias dan dibawa keliling Tebuireng, Rabu (8/1/20). (Foto: panitia)

Tebuireng.online—59 anak yang ikut “khitanan massal” menaiki becak yang sudah dihias kemudian dibawa keliling Tebuireng. Acara ini terselenggara atas kerja sama Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) Tebuireng dengan TNI dan Yayasan Darul Hikmah An-Nawawi Malang dalam rangka Haul ke-10 Gus Dur.

Ada hal menarik dalam agenda khitan massal ini. Sebelum para peserta dikhitan, mereka diarahkan menggunakan becak motor (bentor) secara bersama-sama keliling sekitar Tebuireng. Pemberangkatan dimulai dari depan Puskestren, menuju jalan raya, lalu ke selatan menuju pabrik gula Cukir. Kemudian kembali lagi ke Puskestren.

Sekitar 28 bentor yang mengarak mereka. Setiap bentor memuat dua peserta. Ditambah alunan grup musik patrol di depan iring-iringan bentor yang menambah kemeriahan suasana.

Hal itu menjadi salah satu kebiasaan atau adat masyarakat ketika ada khitan massal. Tentunya keramaian yang dihasilkan menarik perhatian warga sekitar. Alhasil, animo warga dalam menyaksikan arak-arakan tersebut tinggi.

Mereka mengaku sama sekali tak takut khitan. “Nggak takut kok,” kata A. Mukhtar Syafi’i (10) salah seorang peserta khitan dari Rejoso, Jombang.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Senang banget, dapat baju, sarung, songkok, sama uang saku,” tambahnya.

Pewarta: Yuniar Indra