
Tebuireng.online– Pesantren Tebuireng mengadakan pengajian umum bersama KH. Falaqul Alam, yang diikuti seluruh santri dalam rangka memperingati Isra Mikraj dan penutupan festival dai nasional, pada Jumat (17/2) malam di halaman pesantren. Dalam ceramahnya, Kiai Falaq menceritakan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha hingga naik ke langit ke-7 atau sidratulmuntaha.
Selain bercerita tentang perjalanan Nabi Muhammad saat Isra Mikraj, beliau juga meminta kepada para santri agar tidak menjadi orang yang bodoh, agar tidak mudah di tipu oleh orang lain. “Namun juga tidak cukup hanya pintar saja melainkan cerdas, karena orang yang pintar itu belum tentu cerdas, dan sebaliknya,” pesannya.
Maka dari itu, lanjut kiai asal Mojokerto itu, ngaji itu agar kita menjadi orang yang cerdas, karena banyak orang yang pinter tapi sukanya minteri orang, suka berbohong dan manipulatif.
Dalam ceramahnya, Pimpinan Ponpes Roudhotul Tolibin Mojokerto tersebut mencontohkan kisah dari Khatim Al Ashob yang menjadi wali Allah hanya karena pura-pura tuli.
“Al Ashob ini adalah pria ahli ngaji yang memiliki toko, suatu hari ada seorang perempuan cantik yang datang untuk berbelanja, tapi tidak sengaja perempuan itu kentut dengan suara yang keras, sontak Al Ashob terkejut, lalu perempuan itu menanyakan harga salah satu barang dagangannya kemudian ia pura-pura tidak mendengar, sampai perempuan itu bertanya 3 kali baru dia menjawab. Kemudian membuat si perempuan senang karena mengira Al Ashob tidak mendengar suara kentutnya tadi. Nah itu adalah contoh ketika orang cerdas sudah bertindak,” ceritanya.
Menurut Kiai Falaq, orang kalau sudah cerdas itu akan tawaduk kepada gurunya, karena mereka tahu ganjaran apa yang akan diperoleh jika mencari ilmu dengan ikhlas, seperti sabda Nabi Muhammad:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kiai Falaq juga menyampaikan tentang kebanggaan punya Kiai Hasyim, “kita jadi bisa merdeka dengan resolusi jihad yang dicetuskan oleh beliau,” ungkapnya.
Dan hebatnya, menurut Kiai Falaq, Kiai Hasyim tidak meminta jadi presiden, atau menteri, “beliau pulang dan kembali mangajar santri, makanya jangan lupa kepada guru kita walaupun sudah meninggal,” pesannya pada seluruh santri.
Dalam penutup ceramahnya, beliau berpesan kepada santri, “kalau tidak bisa jadi yai ya gapapa, pokok kalian jadi orang yang baik, jadi santri yang terbaik.” Tutupnya.
Pewarta: Albi