
Tebuireng.online— Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), KH. Abdul Hakim Machfudz mengungkapkan dukungan penuh terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Muhammad Yusuf Hasyim. Dalam pernyataannya, Gus Kikin menyatakan bahwa seharusnya pengakuan terhadap jasa besar almarhum Kiai Yusuf Hasyim sudah dilakukan lebih lama, terutama setelah wafatnya KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim.
“Kedua tokoh besar ini (Kiai Hasyim dan Kiai Wahid) diangkat sebagai pahlawan pada tahun 1964, namun sayangnya perjuangan dan kontribusi KH. Yusuf Hasyim, yang merupakan putra terakhir dari KH. Hasyim Asy’ari, seringkali kurang mendapat sorotan,” ungkap Gus Kikin dalam seminar nasional pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Kiai Yusuf Hasyim di Masjid Al Akbar Surabaya, Ahad (16/3).
Dengan demikian, Cicit Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari itu menyatakan dukungan atas pengusulan pahlawan nasional kepada Kiai Yusuf Hasyim. Menurutnya, meskipun sejarah seringkali lebih menyoroti nama-nama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim, perjuangan Kiai Yusuf Hasyim sangatlah signifikan dan tidak boleh terlupakan.
Baca Juga: Seminar Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH. Yusuf Hasyim Digelar di Masjid Al-Akbar Surabaya
Pengasuh Pesantren Teburieng itu, menyampaikan bahwa Kiai Yusuf Hasyim sangat dekat dengan keluarganya. Banyak kenangan yang membuktikan kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Bahkan dalam video yang baru saja diputar, kita bisa melihat bagaimana beliau menerima penghargaan dari Presiden Soekarno dan Menteri Pertahanan,” kata Ketua PWNU.
Banyak kisah heroik yang melibatkan Kiai Yusuf Hasyim, seperti perannya dalam membela pondok-pondok pesantren dari ancaman pemberontakan PKI pada tahun 1948 di Jawa Timur, yang diikuti dengan perjuangan melawan PKI di Ponorogo, Magetan, dan Madiun.
Selain itu, Kiai Yusuf Hasyim juga berperan besar dalam menjaga kelangsungan hidup pondok pesantren pada masa-masa sulit, terutama di tahun 70-an. Meskipun menghadapi banyak tantangan, beliau tetap bersemangat menjaga agar pondok pesantren tetap berjalan. Pada tahun 1967, beliau juga mendirikan Universitas Hasyim Asy’ari, yang hingga kini menjadi warisan berharga.
Baca Juga: Stafsus Menteri Abdul Malik Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk Kiai Yusuf Hasyim
“Peran beliau dalam perjuangan kemerdekaan dan pendidikan tidak dapat diragukan lagi,” lanjut Ketua PWNU. Beliau juga mengingatkan bahwa masih banyak tokoh NU lainnya yang layak untuk diangkat sebagai pahlawan. Namun, untuk saat ini, pengusulan Kiai Yusuf Hasyim adalah langkah yang sangat tepat.
Di akhir sambutan, Gus Kikin berharap semoga proses pengusulan gelar pahlawan nasional ini berjalan lancar. Harapan besar agar seluruh jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dapat diakui dengan layak, serta mengingat pentingnya kontribusi besar Jawa Timur dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Semoga langkah berikutnya, kesempatan berikutnya, bisa mengangkat lebih banyak lagi pahlawan dari daerah ini,” ujar Ketua PWNU itu.
Pewarta: Albii