Tebuireng.online- Usai upacara memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Utama Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), pada Sabtu (17/08/2024), santri putri Pesantren Tebuireng ramaikan berbagai perlombaan yang digelar di lapangan pondok putri pesantren Tebuireng.
Acara yang diadakan oleh Organisasi Santri Putri (OSPI) Pesantren Tebuireng itu terdiri dari berbagai macam perlombaan, di antarannya: lomba geal-geol, tarik tambang, bite hell, blind ball, dan karet gemoy.
Perlombaan yang diikuti oleh setiap perwakilan wisma itu tampak seru dan meriah dengan adanya suporter setiap wisma yang memenuhi lapangan pondok putri. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB dan berakhir malam hari itu diikuti oleh setiap perwakilan wisma, dengan jumlah perwakilan pada setiap lomba berbeda-beda menyesuaikan jenis perlombaan yang ada.
Adapun lomba yang sedang berlangsung siang itu yakni lomba geal-geol, yang mana dalam permainan geol-geol itu dimainkan oleh 3 santri dengan 3 tahapan, tahapan pertama salah satu santri harus menyelesaikan tugasnya memasukkan paku dalam botol, setelah paku berhasil dimasukkan dalam botol, santri ke-2 dapat melanjutkan perlombaan dengan menggigit sendok yang berisi kelereng dengan melewati beberapa rintangan menuju santri ke-3, agar santri ke-3 dapat segera menggoyangkan kardus yang berada dipunggungnya untuk mengeluarkan bola-bola yang ada. Dalam permainan ini kelompok yang paling cepat mengeluarkan bola dalam kardus adalah kelompok yang memenangkan perlombaan.
Amanta Ibtisam salah satu perwakilan dari wisma Aisyah yang memenangkan lomba geal-geol mengaku senang dan bersyukur atas juara yang diraihnya.
“Seneng gitu bisa jadi juara, sempat gerogi tapi seru,” ungkapnya penuh gembira.
Di sisi lain, pengurus pondok putri Tebuireng juga tak mau kalah untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, tampak meriah perlombaan estafet gelang karet yang di gelar di halaman pondok putri.
Perlombaan yang dimainkan 3 orang itu memiliki 2 tahapan permainan, tahap pertama 1 tim harus menyelesaikan misi estafet gelang karet, dilanjut berjalan menggunakan bakiak secara bersama sama, tim paling cepat dapat melanjutkan ke babak selanjutnya. Adapun yang mengikuti perlombaan ini adalah pembina dari setiap wisma, dengan total kurang lebih 35 pembina.
Azizah Irodah selaku pembina OSPI mengatakan, tujuan diadakannya perlombaan tidak lain adalah untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus.
“Adapun manfaat ini itu lebih ke mempererat hubungan antar pembina wisma,” ungkapnya saat diwawancarai.
Hasanatun Nadia, pemenang lomba estafet gelang karet mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraihnya, meskipun sebetulnya ia mengaku tidak memiliki kesiapan dan hanya berlatih beberapa kali, tetapi ia dan tim berhasil memenangkan permainan.
“Alhamdulillah 3 kali main berturut-turut diberi kemenangan, walaupun agak jatuh-jatuh waktu latihan, sampai ada salah satu dari kami yang lututnya luka, tapi alhamdulillah seru sekali,” ucapnya penuh semangat.
Pewarta: Ilvi Mariana