Sumber gambar: www.seraamedia.org

Kisah perjuanganku

Sejak awal aku memulai menapaki dunia
Dan aku pun mencoba mengenalnya
Sejak saat itu juga aku pun mulai belajar
Untuk memahami arti hidup

Ada banyak kisah yang terlewati
Meski hati selalu menangis di pojok kamar seorang diri
Untuk apa aku segila ini?
Untuk apa se hancur ini?

Demi mengejar mimpi
Semua kisah itu selalu berputar di memori
Dan tak mungkin bisa cepat lupa dengan waktu yang terlewati
Aku akan terus berjuang

Untuk kehidupan dan masa depan
Demi meraih segala impian
Walau banyak rintangan yang harus dilawan
Namun bukan berarti aku lemah dan tidak bangkit untuk melawan



Jangan menyerah

Aku akan terus melangkah
Berjuang menggapai harapan
Tak peduli anggapan atau ceceran
Terus melangkah tanpa keraguan

Meski terpeleset dan jatuh
Tergores dan terluka
Aku akan bangkit untuk berdiri
Melangkah dengan pasti

Hidup memang sulit
Bagi mereka yang tak mau mencoba
Hidup sangat menyebalkan
Bagi mereka yang lemah dan senang berputus asa

Tetapkan tujuan untuk terus melangkah dan sebuah pergerakan
Perbanyak pikiran dan perluas wawasan
Jangan melah dan menyerah ketika terjatuh
Ayo bangkit dan teruskan langkah kehidupan



Sepercik Harapan

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Aku memandang serpihan malam
Melihat getaran halus yang melintang lurus
Dalam detik ini
Ingin ku selimuti

Bayang bayang yang sepi
Aku memang kehilangan bayangmu
Aku sengaja menyapu segalanya tentangmu
Yang selalu hadir dalam fikiran ku

Aku masih seperti kemarin
Menanti dalam hening
Namun kau tak bergeming
Menuju ke arah ku

Dimana aku menantimu
Entalah mungkin aku harus berlalu
Dan meninggalkanmu
Mengalah dan memaafkan waktu

Karena dirimu ada di ingatanku
Hanya sebagai sosok semu
Aku cukup berdiri disini

Tanpa segala notifmu
Dan segala yang berkaitan denganmu



Pada Masa

Pada masa yang berbeda
Aku masih sama
Tak berdaya mengubah suasa
Terlena dalam gemerlap dunia yang fana

Lelap pada mimpi yang tak kunjung nyata
Waktu begitu cepat berjalan
Dan menggilas hari demi hari untuk berputra
Aku masih pulas

Ditelan ombak dan terantuk pada batu yang keras
Tersungkur hancur
Melebur bersama ubur-ubur
Tak bisakah aku kabur?

Pada masa yang sama, aku pun mencoba bangkit
Untuk merubah segalanya sampai sakit
Untuk satu mimpi yang kian membukit
Lewati masa sulit

Menerjang badai
Hingga aku temukan sebuah nama yang akhirnya ku dapatkan
Yakni “damai”



Penulis: Wan Nurlaila Putri (Mahasiswa PAI Unhasy)