Kepala Pondok Putra: Ustadz Iskandar, S.Hi. menyampaikan materi Kepembinaan di depan peserta DIklat Kader Tebuireng angkatan kedua, Selasa (27/09/2016) di Aula Diklat Jombok Ngoro Jombang
Kepala Pondok Putra: Ustadz Iskandar, S.Hi. menyampaikan materi Kepembinaan di depan peserta DIklat Kader Tebuireng angkatan kedua, Selasa (27/09/2016) di Aula Diklat Jombok Ngoro Jombang

tebuireng.online—Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar, S.Hi., menyampaikan materi “Kepempinaan” kepada para peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan kedua, Selasa (27/09/2016) di Aula Gedung Diklat Jombok Ngoro Jombang. Lebih spesifik beliau menyampaikan materi yang berkenaan dengan Tupoksi dan SOP pembina santri yang berlaku di Tebuireng.

Pria yang lebih akrab disapa Bang Is itu, mengatakan bahwa pembina sangat menentukan pola prilaku dan karakter santri, sejak awal masuk pesantren. Untuk itu kepatuhan terhadap peraturan dapat dicerminkan dari kepatuhan terhadap pembina. Kepatuhan terhadap pembina, lanjut beliau, bisa ditentukan melalui intensitas pertemuan pembina dan santri. “Kalau pembina dan santri prosentase bertemunya 68%, maka kepatuhan mencapai 62% hanya selisih 6%. Lah, bagaimana jika pertemuannya 90%?,” ungkap ustadz asal Depok tersebut.

Kepala Pondok juga menyampaikan prihal Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) pembina.  Di antara tupoksi tersebut adalah mendampingi dan mengabsen santri ketika jam belajar atau jam malam berlangsung, memberikan bimbingan berperilaku dan keteladanan, mengurus anak yang sakit, mengontrol kebersihan, keamanan dan ketertiban kamar/wisma, melakukakan koordinasi dengan unit sekolah, majlis ilmi dan keamanan pondok, mendampingi persidangan santri yang bermasalah dan melarang yang tidak berhak untuk berada di wisma/kamar santri.

Selain itu, lanjut guru Penjaskes di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng itu, membangunkan santri sebelum adzan subuh, mengontrol keberangkatan santri untuk mengaji dan sekolah, mendampingi santri dalam kegiatan wisma, memberikan izin santri yang berhalangan mengaji,  dan memberi rekomendasi santri yang pulang atau berhalangan sekolah, adalah rutinitas harian pembina santri yang harus dilaksanakan. Dulu, cerita beliau, pembina juga bertugas menyimpan kartu SPP dan mengatur keuangan santri. Namun, kini pembayaran SPP dan keuangan santri sudah melalui aplikasi Telegram di android.

Pria yang sudah tinggal di Jombang sejak mulai nyantri di Tebuireng tahun 1996 tersebut, juga menegaskan bahwa pembina selain punya tugas dan tanggung jawab atas kebutuhan santri, juga bertanggungjawab memberikan bimbingan ubudiyah, seperti mengontrol keberangkatan santri untuk berjama’ah Shalat Maghrib, Isya’, Subuh, dan Shalat Jum’at, memberikan bimbingan praktek ubudiyah, dan memberikan pembinaan jika melakukan pelanggaran.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun, menurut jawara bulutangkis di Tebuireng dan Jombang tersebut, menarik kesimpulan bahwa segala problematika mengerucut pada satu permasalahan klasik, yaitu komunikasi. Komunikasi, bagi Bang Is, adalah kunci kesuksesan pembinaan santri, dari tingkat kamar ke pengurus. Untuk itu jalinan komunikasi dan persamaan persepsi dan pemahaman terhada tupoksi menjadi keharusan antar elemen di Pesantren Tebuireng, baik pondok, sekolah, maupun sektor lainnya. (Abror)