Sumber gambar: http://www.percikanimantours.co.id

Oleh: Nur Indah*

Berpuasa adalah amaliah yang baik untuk dilakukan. Agama Islam telah menerangkan di dalam Al-Qur’an kepada umat muslim dan muslimah di muka bumi untuk melaksanakan ibadah puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah.

Perlu diketahui bersama, ternyata di dalam agama Islam juga terdapat larangan untuk berpuasa pada hari – hari tertentu. Salah satunya adalah Hari Tasyrik yang merupakan hari raya umat Islam yang jatuh setelah Idul Adha yaitu hari ke 11,12 dan 13 pada bulan Dzulhijjah menurut kalender Islam.

Pada hari Tasyrik ini para jamaah haji sedang berada di Mina dan melemparkan jumroh. Dalam hal ini juga umat Islam di seluruh belahan dunia diharamkan untuk berpuasa karena pada hari ini menjadi hari menikmati makanan sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat Islam.

Dan di balik hari Tasyrik ini terdapat kisah larangan Allah kepada kaum muslimin untuk berpuasa baik puasa sunnah maupun puasa wajib, dilansir dari Ibnu Rajab bahwa dahulu saat para jamaah haji sedang mendatangi Baitullah, perjalanan yang mereka tempuh sangatlah jauh sekali hingga mengakibatkan kebanyakan dari jamaah tersebut kelelahan dan akhirnya mereka beristirahat setelah ihram.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dan sewaktu itu juga Allah mengisyaratkan kepada para jamaah haji tersebut untuk bermuqim (tinggal) di Mina yang mana pada hari itu bertepatan dengan hari kurban dan 3 hari setelahnya. Allah perintahkan juga kepada mereka untuk menikmati hidangan dari daging sembelihan tersebut agar dapat membantu mereka untuk semakin giat lagi beribadah kepada Allah SWT.

Tak cukup di situ, pada hari Tasyrik ini juga terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan saat hari tasyrik diantaranya adalah :

Memperbanyak berdzikir, terdapat satu riwayat yang mengungkapkan bahwa Hari Tasyrik ini adalah hari berzikir, baik berdzikir memuji Allah ketika diberi nikmat dapat menikmati hidangan makanan, berzikir berupa membaca kalimat takbir ketika melempar jumroh di hari tasyrik bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji, dan lain-lainya. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Surat Al-Baqarah ayat 203 :

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Artinya : Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang, Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah 2 hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkanya tidak ada dosa pula baginya.Yakni bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkanya.

Memperbanyak bersyukur, bersyukur merupakan bentuk ucap terimakasih atas segala pemberianNya, baik berupa nikmat maupun musibah yang telah dilimpahkan kepada kita. Di dalam hari Tasyrik ini adalah momen yang sangat tepat untuk kita semua mengungkapkan rasa syuku r kita kepadanya atas nikmat yang di berikan berupa kasih sayangnya kepada kaum muslimin untuk menikmati hidangan hari raya idul adha

Membaca doa sapu jagat, pada hari tasyrik kaum muslimin sangat dianjurkan sekali membaca doa ini karena di dalam doa sapu jagat ini banyak terkumpul kebaikan di dunia dan akhirat :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaiakan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka.

Hari Tasyrik ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umatNya dengan memberikan peluang untuk mensortir ibadah puasa dan menikmati hidangan hari kurban pada umatNya. Akan tetapi di sisi lain Allah SWT menganjurkan untuk melaksanakan amalan ibadah sebagaimana yang telah disebutkan di atas agar umatNya senantiasa dapat bersyukur dan selalu mengingat Allah.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari