Kader HTI menyebarkan Hoaks soal sikap Gus Sholah terhadap khilafah.

Tebuireng.online— Para simpatisan dan kader Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak jerah menyeret Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah ke dalam isu Khilafah. Terbaru, kader HTI Imam Ma’ruf dan Tjaswanto Satrio Alfatih dalam akun facebooknya menyebarkan foto Gus Sholah sedang berpidato di dalam acara HTI dengan latar belakang bendera syahadat khas HTI.

Tim Tebuireng Online menemukan jejak foto tersebut ternyata diambil pada 2013 lalu, di mana ketika itu DPD HTI Jombang mengadakan acara Halalbihalal  di Aula Bachir Ahmad Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng pada 7 September 2013 silam. Gus Sholah diminta memberikan sambutan atas nama tuan rumah.

Namun, yang menjadi masalah, HTI memelintirkan sambutan Gus Sholah dengan menyatakan bahwa beliau mendukung tegaknya Khilafah di Indonesia. Tuduhan dan fitnah itu semakin cantik dengan latar belakang foto bendera HTI dan memakai mimbar berlogo HTI. foto itu berkali-kali disebar saban tahun, dengan bumbu-bumbu caption (keterangan foto) yang penuh propaganda sekaligus menjadi senjata mereka berlindung di balik nama Gus Sholah.

Padahal, dalam acara tersebut di depan kader dan simpatisan HTI, Gus Sholah dengan tegas menyatakan diri menolak paham Khilafah yang diusung HTI. Seperti yang dilansir NU Online, menyebut Gus Sholah tidak setuju dengan konsep Khilafah HTI, tetapi tidak bersedia bermusuhan.

“Saya tidak nyambung dengan pemikiran HTI, tetapi saya tetap berkawan,” ucap Gus Sholah dalam sambutan di acara itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bahkan, saat itu, ketika publik mengkhawatirkan Gus Sholah dipengaruhi HTI, tokoh 76 tahun itu malah mengajak simpatisan HTI berpola pikir jernih dalam forum itu.  Turut serta berjuang atas nama agama, negara, dan kemanusiaan, tegas Gus Sholah, bisa dilakukan tanpa harus mendirikan sistem khilafah. Mantan Wakil Ketua Komnas HAM itu, mengkhawatirkan Indonesia yang berideologi Bhineka Tunggal Ika menuai banyak konflik seperti negara-negara di Timur Tengah, jika khilafah diterapkan.

“Saya tidak mendukung, dan juga tidak menolak Khilafah. Karena, saya tidak punya wewenang itu. Silakan berwacana tentang khilafah. Tetapi kalau bergerak mendirikan khilafah, maka negara yang akan bertindak,” tandas adik kandung Gus Dur itu.

Dalam kesempatan lain, saat menjadi pembicara dalam Pengajian Umum dan Diskusi Buku “HTI, Gagal Paham Khilafah” yang diselenggarakan oleh Komunitas Anak Peduli Bangsa (KAPB), pada Jumat (27/01/2017) di Clumbleuit Hotel Jalan Clumbleuit No.42A Bandung, Gus Sholah juga menegaskan sikapnya soal Khilafah.

Dari situ, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ITB tersebut, menganggap tidak perlu lagi merubah NKRI menjadi khilafah. Selain itu, Gus Sholah juga beranggapan bahwa khilafah itu belum pernah ada dan tidak akan pernah ada di dunia terutama di Indonesia, karena berpotensi menghancurkan negara.

“Kalau seumpama kita melepaskan diri dari Indonesia yang beraneka suku budaya, pemerintah seperti apa yang anda punyai? Sedangkan ratusan suku berada di negara ini dan akan terjadi pertempuran, lebih parah dari pada anda ikut Indonesia,” ungkap Gus Sholah kepada beberapa orang HTI yang hadir.

“Berbicara Khilafah boleh, tapi menerapkannya itu melanggar hukum,” tegas beliau.


Pewarta:            Aros

Editor/Publisher: MAR

Sumber:            http://www.nu.or.id/post/read/46890/gus-sholah-tolak-paham-hti