sumber ilustrasi: www.google.com

Oleh: Qurratul Adawiyah*

Salah satu kunci kebahagiaan hidup adalah beristighfar dan memohon ampun serta bertaubat kepada Allah. Seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah karena dosa atau kemaksiatan yang telah dilakukan. Istighfar tak hanya sekedar ucapan dengan lisan namun disertai perbuatan. Mengakui kesalahan dan berusaha bersungguh-sungguh agar Allah melimpahkan rahmat serta ampunan-Nya. Istighfar juga dapat menghilangkan kesusahan dan kecemasan. Tidak hanya itu bahkan dalam kondisi lapang atau sempit pun sebagai perwujudan kecintaan hamba pada TuhanNya, istighfar tetap dibutuhkan karena manusia yang beriman tetap bergantung pada Allah SWT.

Ada syair yang berbunyi, “wahai orang yang susah, sungguh kesusahan itu akan hilang sendiri. Hiburlah dengan kebaikan, sungguh yang menghilangkan kesusahan itu adalah Allah.”

Siapa yang dapat menghilangkan kesusahan, melenyapkan kesedihan, dan menghapus kecemasan kalau bukan Allah? Allah telah membimbing kita kepada perbuatan yang dapat menghilangkan kecemasan, kesusahan, dan kesedihan. Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda:

من أكثر الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا و من كل ضيق مخرجا و رزقه من حيث لا يحتسبز

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan membuat segala kesusahannya menjadi kebahagiaan, segala kesempitannya menjadi jalan keluar baginya, sera Allah akan memberikan rezeki baginya dari jalan yang ia tidak duga sebelumnya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim).

Allah telah mengubah kesempitan menjadi jalan keluar, segala kesusahan menjadi kebahagiaan, dan Allah akan memberi rezeki bagi kita dari jalan yang tidak terduga sebelumnya, sungguh, semua itu adalah kemurahan yang sangat besar dari Allah. Semua itu berawal dari hal yang sangat sederhana dan sangat mudah, yaitu dengan selalu beristighfar. Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kita menuju kebaikan di dunia dan akhirat.

Bentuk kalimat istighfar yang paling afdhal, sebagaimana dalam sabda Rasulullah:

سيد الاستغفار أن يقول اللهم أنت ربي لااله الا أنت خلقتني وأنا عبدك وانا على عهدك  ووعدك ماستطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوءلك بنعمتك علي وأبوء بذنبي فاغفرلى فإنه لا يغفر الذنوب إلاأنت

Sayyidul istighfar adalah, hendaknya anda mengatakan, ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah hambaMu. Aku berada pada ikatan janji kepadaMu semampunya diriku. Aku berlindung kepadaMu dan keburukan yang aku perbuat. Aku serahkan sepenuhnya kepadaMu segala nikmatMu yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan aku berserah diri kepadaMu dengan dosa yang telah kuperbuat, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau Tuhanku.”

Kemudian Rasulullah bersabda lagi:

من قالها من النهار مو قنا بها فمات من يومه قبل ان يمسى فهو من اهل الجنة ومن قالها من اليل وهو موقن بها فمات قبل ان يصبح فهو من اهل الجنة

“Barangsiapa yang mengucapkannya pada waktu siang dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat hari itu sebelum memasuki waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya pada waktu malam dan ia merasa yakin dengan hal itu, dan apabila ia wafat sebelum memasuki waktu pagi, maka ia termasuk penduduk surga.” (HR. Bukhari).

Doa dan istighfar perlu senantiasa ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga menimbulkan dampak positif seperti iman semakin meningkat, merasa rendah hati dan mengikis perasaan sombong, baik kepada Allah dan juga di hadapan sesamanya. Orang yang membiasakan istighfar akan merasa dekat dengan Allah dan dia akan berupaya terhindar dari perbuatan dosa yang mengotori kesucian dirinya.

Semoga Allah memudahkan lisan kita selalu basah dengan lafal-lafal yang mengagungkan-Nya, salah satunya dengan istighfar.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.