
Tebuireng.online— Achmad Fahim Ichsanuddin, mahasantri semester satu Ma’had Aly Hasyim Asy’ari sukses raih juara 1 lomba Musabaqoh Qira’atil Kutub (MQK) Majelis Fathul Qorib Putra dalam ajang Olimpiade Santri Nusantara, mewakili zona 4 Jawa Timur. Acara yang diadakan oleh panitia merupakan bentuk untuk memperingati harlah 100 tahun Ploso Mojo Kediri.
Saat diwawancarai, Achmad Fahim menceritakan keseruan perjalanannya mengikuti Olimpiade Santri Nusantara ini. Menurutnya, perjalanan itu dimulai dari Jombang menuju Pondok Pesantren Darul Ulum Poncol, Magetan. Sesampainya di sana diarahkan ke penginapan dan langsung melaksanakan agenda perlombaan di keesokan harinya.
“Acaranya meriah banget, dihadiri sebagian gawagis dan nawaning dari PP Darul Ulum dan PP Ploso Mojo Kediri. Selain berisi mauidhoh hasanah, dalam acara itu juga dibacakan seluruh nama pemenang lomba dari setiap cabang lomba, masing-masing putra dan putri,” ungkapnya penuh antusias.
Baca Juga: 1 Abad Al-Falah Ploso, Mahasantri Ma’had Aly Juara 1 MQK Shahih Bukhari
Ia menjelaskan bahwa perlombaan ini menjadi lomba musabaqoh terbaik karena menjadi ajang yang bergengsi dengan tahapan yang berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
“Jadi sensasi untuk mengikuti perlombaan ini lebih menantang dan menarik!” tambahnya.
Mahasantri semester 1 itu menyampaikan pesan dan harapan semoga dengan diadakannya kegiatan peringatan satu abad Pondok Pesantren Ploso Mojo Kediri ini dapat menjadikan kita sebagai santri untuk semakin terdorong dalam hal keilmuan, belajar dan bertafaqquh fiddin.
“Harapannya juga bagi semua pemenang bisa menjadi kan perlombaan ini sebagai sarana untuk menambah semangat dan motivasi yang baik untuk semua santri dan pelajar di nusantara ini,” tuturnya.
Tak lupa ia memaparkan kembali pesan yang sempat disampaikan oleh salah satu Gus di PP. Darul Ulum Poncol Magetan.
“Kita jangan lupa menata lagi niatnya karena sebenarnya titik acuan dari musabaqoh ini bukanlah siapa yang menang dan siapa yang kalah tetapi bagaimana kita melewati proses yang kita perjuangkan untuk mengikuti perlombaan atau musabaqoh ini, dengan adanya itu kita lebih semangat belajar lebih tekun dan lebih giat lagi.” Ungkapnya mengutip pesan salah satu Gus saat acara.
Pewarta: Zulfa