
Tebuireng.online- Mahasantri Ma’had Aly berhasil menyabet juara 1 dan mendapat piala, uang pembinaan dan sertifikat dalam lomba Musabaqoh Quroatil Kutub Shahih Bukhori putra tingkat nasional dalam Olimpiade Santri Nusantara di Ponpes Darul Ulum Poncol Magetan. Acara yang merupakan rangkaian dari peringatan harlah ke-100 tahun Pondok Pesantren Al-Falah Ploso.
Muhammad Wafa Syafiudin berhasil mengalahkan delegasi dari 9 kabupaten yang ada di Jawa Timur seperti Jombang, Mojokerto, Trenggalek, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Madiun, Nganjuk. Mahasantri asal Jawa Tengah ini mengaku persiapannya saat akan menghadapi lomba tidak mudah.
“Dalam sebulan terakhir saya siapkan waktu khusus untuk saya membaca dan memahami satu persatu hadist shohih bukhori. Karena saya tahu, lawan saya juga tidak tanggung-tanggung, jadi saya benar-benar fokus untuk belajar,” ujarnya.
Lomba yang diselenggarakan pada Sabtu pagi (26/10/2024) dan pemenang diumumkan pada Ahad (27/10/2024) malam hari.
Ia memiliki kesan tersendiri untuk dirinya, “Dengan adanya lomba ini sangat mendorong saya untuk kembali mengasah kemampuan ilmu nahwu yang mungkin banyak yang lupa dan memberi banyak pengalaman dan ilmu baru yang tidak akan didapat di pondok saja, untuk ke depan tetap masih ada semangat dan keinginan yang kuat untuk menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Mahasantri Prodi Hadis dan Ilmu Hadis ini juga menyampaikan kesulitan yang ia hadapi saat menyiapkan materi lomba, “Kesulitan saya saat menyiapkan lomba jelas pada keterbatasan waktu. Saya harus mencari waktu luang di sela-sela jadwal kuliah yang padat. Selain itu, juga keterbatasan alat elektronik di mana sangat dibutuhkan saat persiapan lomba,” tegasnya.
Meskipun begitu, ia mengaku bahwa mengikuti lomba seperti ini adalah passion-nya, tetapi ternyata Wafa juga harus tetap belajar dalam memahami hadist.
“Untuk perlombaan ini, saya dari dulu memang sudah terbiasa lomba MQK, hanya saja setelah bertahun-tahun tidak mengikuti lomba MQK saya jadi tergerak ingin mengasah kembali ilmu nahwu shorof yang beberapa telah lupa. Dan memang alhamdulilah, dulu saya pertama baca shohih bukhori langsung ada ketertarikan yang besar untuk memahaminya,” katanya.
Setelah berhasil menyabet juara 1 tingkat provinsi, nantinya pada Desember Wafa akan berlanjut ke seleksi tingkat nasional yang langsung bertempat di pondok pesantren Al-Falah Ploso.
Pewarta: Albi