Sebuah iustrasi seseorang yang beribadah. (sumber: Ist)

Oleh: KH. Dr. M. Farid Zaini

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لا نبي بعده

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَمَن یَعۡشُ عَن ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ نُقَیِّضۡ لَهُۥ شَیۡطَـٰنࣰا فَهُوَ لَهُۥ قَرِینࣱ وَإِنَّهُمۡ لَیَصُدُّونَهُمۡ عَنِ ٱلسَّبِیلِ وَیَحۡسَبُونَ أَنَّهُم مُّهۡتَدُونَ

Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur`ān), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya. Dan sungguh, mereka (setan-setan) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (Surat Az-Zukhruf: 36-37)

Para Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya, lebih khusus a’dzam al-ni’am ni’matul iman wa al-islam (nikmat teragung berupa Iman dan Islam) dengan mengucap Alhamdulillahiraabil’alamin. Saya wasiatkan untuk diri saya sendiri dan hadirin secara umum, mari kita tingkatkan takwa kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Para Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ayat yang disebutkan di atas merupakan ayat ancaman agar perintah zikir kepada Allah selalu dijalankan. Di dalam surah lain Allah juga berfirman:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةࣰ وَأَصِیلًا

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (Surat Al-Ahzab: 41-42)

Ayat ini biasanya dipahami hanya sebuah perintah untuk berzikir secara banyak kepada Allah SWT dengan tidak mengindahkan bahwa perintah ini sesungguhnya adalah sebuah kewajiban, bukan hanya perintah yang bersifat anjuran. Buktinya setelah perintah zikir tersebut, Allah menyariatkan shalat lima waktu. Shalat ini difirmankan oleh dengan ayat:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِیۤ

Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku (Surat ThaHa: 14)

حَـٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَ ٰ⁠تِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَـٰنِتِینَ

Peliharalah semua salat dan salat wusṭā. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk. (Surat Al-Baqarah: 238)

فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا یَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِهَاۖ وَمِنۡ ءَانَاۤىِٕ ٱلَّیۡلِ فَسَبِّحۡ وَأَطۡرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرۡضَىٰ

Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum matahari terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang. (Surat Tha-Ha: 130)

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَیِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفࣰا مِّنَ ٱلَّیۡلِۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَـٰتِ یُذۡهِبۡنَ ٱلسَّیِّـَٔاتِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ ذِكۡرَىٰ لِلذَّ ٰ⁠كِرِینَ

Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (Surat Hud: 114)

                Wujud dari pada pelaksanaan kewajiban zikir adalah dengan menjaga pelaksanaan shalat limat waktu yang sudah digariskan oleh Allah SWT. Di samping zikir-zikir yang sunnah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

ٱلَّذِینَ یَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِیَـٰمࣰا وَقُعُودࣰا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَیَتَفَكَّرُونَ فِی خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَـٰذَا بَـٰطِلࣰا سُبۡحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Surat Ali ‘Imran: 191)

Para Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Selain perintah kewajiban zikir berupa penjagaan shalat sebagaimana diterangkan di atas, Allah juga mengancam orang yang lepas kendali dari zikir pada Allah. Ancaman Allah kepada mereka yakni bahwa meraka akan selalu dibarengi, diintai, dibersamai (nuqayyid) oleh setan. Bahkan setan itu merupakan teman setia bagi mereka.

وَمَن یَعۡشُ عَن ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ نُقَیِّضۡ لَهُۥ شَیۡطَـٰنࣰا فَهُوَ لَهُۥ قَرِینࣱ

Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur`ān), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya. (Surat Az-Zukhruf: 36)

Qarin yang disebutkan dalam surah Al-Ahzab tersebut adalah setan yang akan menghalangi para pelupa zikir akan segala perkara halal; makanan, minuman, tindakan, dan seterusnya. Serta membangkitkan gairah untuk perbuatan haram. Serta melarang mereka dari perilaku ketaatan. Keterangan mufasir selanjutnya bahwa setan Qarin tersebut bisa menggiring mereka yang sudah terjangkit olehnya untuk masuk ke Neraka.

Oleh karenanya melalui khutbah yang singkat ini saya menghimbau kepada para hadirin marilah kita wujudkan perintah Allah berupa selalu zikir kepada-Nya dengan selalu menjaga shalat lima waktu, bertasbih siang pagi dan malam, setiap apa pun yang kita lakukan senantiasa berzikir kepada Allah. Sehinga insha allah kita akan diberikan petunjuk oleh Allah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ



Pentranskip: Yuniar Indra Yahya