Para Kader Muslimat NU dalam perayaan Harlah Ke-71 Muslimat NU di Alun-alun Jombang bersama 71 tumpeng, Sabtu (13/05/17). (Foto : Ririf)

Tebuireng.online- Selain nampak ribuan kader Muslimat NU Kota Santri yang memenuhi Alun-Alun Jombang, Sabtu (13/05/17)  juga terlihat 71 tumpeng yang hadir di tengah-tengah semangat kader Muslimat NU yang merayakan harlahnya.

Para Kader Muslimat NU membawa nasi kuning atau yang biasa disebut tumpeng ke lokasi untuk dimakan bersama setelah acara selesai. Tampak di lokasi tumpeng tersebut berjumlah 71 yang memang disesuaikan usia Muslimat NU saat ini. Saat acara dimulai, tumpeng disebar ke beberapa sudut lokasi guna mempermudah mereka saat mau mengambil tumpeng setelah acara rampung.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jombang, Hj. Mundjidah Wahab mengungkapkan, meski mayoritas Pengurus Muslimat NU sudah berusia lanjut, namun semangat dan ghiroh terhadap organisasi terlihat masih muda. Hal itu dibuktikan dengan upaya mereka saat merayakan harlah Muslimat NU kali ini dengan berbagai inovasi di atas. Hal itu juga tanpa disuruh atau dikomando dirinya.

“71 tumpeng kita siapkan sesuai dengan umur Muslimat NU hingga saat ini, ini dari Ibu-ibu Muslimat sendiri agar kita semua terus termotivasi,” ujar Wakil Bupati ini.

Meski demikian, perayaan harlah kali ini tampak ada yang kurang dengan batalnya Ketua Umum PP Muslimat NU Hj. Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara ini. Padahal, kabar Menteri Sosial (Mensos) ini jauh hari telah dipastikan hadir dan ikut memeriahkan harlah. Kabar ini juga telah dinanti-nanti oleh ribuan kader Muslimat NU di Jombang.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal ini disebabkan mertua Khofifah, Djalaluddin Parawansa dikabarkan meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan saat Ia sedang ingin menuju ke Jombang untuk menghadiri harlah Muslimat NU.

Perlu diapresiasi semangat berkobar nampak jelas, mereka berbondong-bondong dari berbagai daerah di Kota Santri ini mendatangi lokasi kegiatan dengan menaiki alat transportasi yang beragam. Sebagian dari mereka memakai sepeda motor, mobil, pickup, truk, bahkan sebagian yang lain menaiki odong-odong.


Pewarta : Rif’atuz Zuhro

Editor : Munawara, MS

Publisher : Rara Zarary