tebuireng.online-Suasana ramai mengitari atmosfer Pesantren Tebuireng setelah berakhirnya upacara kemerdekaan  RI ke-70 yang diselenggarakan oleh Unit-Unit Pesantren Tebuireng. Madrasah Mu’allimin, MTs dan MA Salafiyah Safi’iyah, SMP dan SMA Wahid Hasyim.

Rasa senang menyelimuti warga Pesantren Tebuireng dengan semarak memperingati kemerdekaan negara tercinta RI yang ke-70. Harapan-harapan yang terus mengalir bagi warga Indonesia untuk kemajuan bangsa dan  negaranya. Seperti yang dilontarkan oleh salah satu  santri Tebuireng, Galih Budi(14) “Merdeka itu bebas, merdeka dari korupsi. Dengan kemerdekaan RI ini harapan untuk anak bangsa agar jangan melakukan penyimpangan”.

Begitu juga yang dikatakan santri Mu’allimin, Azmiyati(15), yang tidak senang dengan kondisi Indonesia sekarang banyak masalah korupsi. Dengan harapannya bahwa Indonesia harus maju dan tegas dalam menangani semua masalah hukum.

Jika melihat kondisi sekarang, memang kita sudah merdeka dari negara penjajah namun  kesejahteraan penduduk Indonesia belum semua merasakannya. Apalagi  Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan, masih banyaknya suku-suku terpencil yang masih haus akan dunia pendidikan, terjadinya ketimpangan ekonomi dan sosial. Miris benar melihat kondisi penduduk Indonesia yang masih belum merasakan kemerdekaan yang bahagia.

“INDONESIA HARUS SEMAKIN MAJU”, tutur Ibu Nyai Farida Shalahuddin Wahid, harapan beliau pada negara tercinta Indonesia.  Memang benar orang-orang masih banyak yang belum merasa merdeka, karena masih banyak ganjalan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Pada kemerdekaan RI yang ke-70 ini, bangsa kita harus merasa bahwa Indonesia gemah ripah loh jinawi yang artinya kekayaan alam yang berlimpah. Sehingga rasa bangga sebagai penduduk Indonesia dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki agar terciptanya masyarakat yang makmur.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ibu Nyai Farida juga berharap bagi Pesantren Tebuireng khususnya, dengan dirgahayu kemerdekaan RI ini, Pesantren Tebuireng harus lebih maju seperti pada hal kedisiplinan, kebersihan dan kesopanan. Kita mencontoh tokoh teladan kita KH. M. Hasyim Asy’ari yang berani mendirikan Pesantren Tebuireng yang dulunya berada di tempat yang gelap. “Dari usaha Mbah Hasyim itu suatu usaha memerdekakan rakyat disekitar sini sebelum lebih luas lagi” , tutur beliau.  (Rara/Aldo)