Ilustrasi: sebuah harapan dan kenangan (gambar: ruangsastra)

Butiran Kenangan

Hujan deras merundungi kita
memulai kisah lagi tanpa tau akhirnya
jejak langkah menepis hujan
kau menaungiku
tapi kau menyakitiku

tuhan telah memberikan petuah
namun aku abai mengetahui, tuan
berkali-kali terluka, air mata tumpah ruah
menandingi butiran air hujan



Harapan yang Terjerat

Ketika kita memaksa untuk menapak bersama
selalu, hujan mengikuti arah langkah
harusnya aku berfikir

bahwa tuhan tidak memberikan takdir
untuk kita bersama

senyum paksa yang kau berikan
adalah makna tersirat
bahwa aku bukanlah tujuan

namun, permainanmu sungguh hebat
mampu membuat aku terjerat
pada angan dan bayangan harapan



Penulis: Nabila Rahayu

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online