GIP dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) sediakan layanan makanan untuk pelayat.

Tebuireng.online– Tidak terasa seminggu sudah berlalu, kepergian guru bangsa, panutan, dan kiai kita, KH. Salahuddin Wahid hari ini memperingati 7 hari wafatnya. Sejak kepergiannya, peziarah dan pelayat ramai memenuhi pemakaman dan area Pesantren Tebuireng. Hal itu dalam rangka mengikuti tahlil dan doa bersama yang berpusat di masjid Tebuireng Jombang.

Selain berdatangan pelayat, lembaga yang menyediakan Layanan Makanan Gratis, Global Islamic Philantropy (GIP) yang merupakan Holding Foundation dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga ikut serta dalam menyediakan layanan makanan untuk para pelayat, sejak Rabu (5/2/20) hingga Sabtu (8/2/20).

Antusiasme masyarakat dalam mengikuti agenda doa dan tahlil bersama di Pesantren Tebuireng mendukung lembaga ini untuk terjun selama 4 hari. Pada setiap 1 hari memberikan bantuanya sebesar 1000 kotak makan. Uniknya lembaga makan ini mengolah makanannya sendiri di dalam bus dan yang memasak adalah dari kalangan laki-laki.

“Kita bisa membantu bersama, kadang kita membantu bencana seperti gempa dan kita juga kena bencananya, jadi bisa ikut merasakan kesedihan. Hal ini tentu membuat kami bisa lebih pandai bersyukur,” ungkap pak De salah satu chef Lembaga Makan Gratis.

Pewarta: Rizka Nur M

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online