tebuireng.online-Ribuan santri pesantren Tebuireng Jombang menggelar shalat gerhana bulan di masjid pesantren Tebuireng pada Rabu (08/10/14). Ibadah  tersebut dilaksanakan dalam Menyikapi fenomena alam gerhana bulan sempurna yang terjadi pada pukul 17:54,6-18:24,5.

Setelah shalat maghrib Semua santri Tebuireng diserukan untuk tidak meninggalkan masjid terlebih dahulu,  karena akan menggelar ibadah shalat khusuf (shalat gerhana bulan). Hal ini untuk melatih para santri agar bisa Mempraktekan shalat khusuf, karena shalat Khusuf shalat sunnah yang sifatnya Insidental dan diharapkan santri mampu untuk memimpin ibadah tersebut di masyarakat kelak.

“Kami serukan kepada para santri untuk tidak meninggalkan masjid karena akan dilaksanakan shalat khusuf berjamaah. Shalat gerhana sendiri terbagi menjadi dua, yaitu shalat gerhana matahari dan bulan. Dan pada kesempatan malam ini terjadi gerhana bulan maka kita disunnahkan oleh Rosul untuk melakukan shalat khusuf.” Ujar kepala pondok Tebuireng Drs. H. Ainur Rofiq.

Shalat gerhana dilakukan dua rakaat dengan 4 kali rukuk setelah rukuk dan I’tidal membaca surah al-Fatihah lagi kemudian rukuk dan I’tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasanya. Begitu pula rakaat kedua.

“Rakaat kedua juga sama dengan rakaat pertama. Jadi shalat gerhana semuanya ada 4 rukuk, 4 al-Fatihah, 4 I’tidal, dan 4 sujud. Para santri dimohon untuk tidak keliru ketika praktiknya”. Ujar pak Rofiq panggilan akrab kepala pondok Tebuireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang sudah menjadi Sunnatulloh (ketetapan Alloh). Setelah melaksanakan shalat gerhana, para santri mendapatkan Mauidoh dari KH. Mustaqim Askan selaku pemimpin shalat khusuf berjamaah di masjid Tebuireng. Dalam pidatonya KH. Mustaqim menghimbau para santri untuk mendekatkan diri kepada Allah dan suka melaksanakan sunnah Rosul salah satunya shalat khusuf ini. (Septian)